blok-a.com – Vice media mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat penurunan pendapatan iklan selama beberapa tahun terakhir.
Dalam cacatan kebangkrutan yang diajukan Senin (15/5/2023), disampaikan Vice memiliki hutang sebesar $834 juta.
Mereka juga menyampaikan Vice berutang jutaan dolar kepada beberapa mitra bisnis terbesarnya.
Pegajuan tersebut dimaksudkan untuk membayar hutang kepada para pemberi pinjaman dan kreditur.
Mengutip Reuters, Senin (16/5/2023), konsorsium pemberi pinjaman yang terdiri dari Fortress Investment Group, Soros Fund Management, dan Monroe Capital menyatakan siap mengendalikan saham perusahaan tersebut.
Mereka akan menyediakan penawaran kredit sebesar sekitar US$225 juta untuk hampir semua aset Vice dan menanggung kewajiban yang signifikan saat penutupan.
Dalam tawaran kredit tersebut, Vice dapat membayar utang kepada kreditur menggunakan aset perusahaan.
Nilai aset dan liabilitas Vice diperkirakan berada dalam kisaran US$500 juta hingga US$1 miliar.
“Para kreditur memperoleh Vice dengan diskon besar dan kami akan melihat apakah mereka dapat bertahan dengan struktur modal yang lebih ramping setelah kebangkrutan,” kata Thomas Hayes, ketua di perusahaan investasi Great Hill Capital.
Namun, impian yang pernah dimiliki oleh para Wakil eksekutif tentang debut pasar saham atau penjualan dengan valuasi yang luar biasa telah terhapus.
Kebangkrutan ini tidak akan berdampak pada operasional harian bisnis Vice, selain situs web andalannya termasuk biro iklan Virtue, divisi Pulse Films, dan Refinery29.
Sama halnya beberapa rekan industri media lainnya seperti BuzzFeed dan Vox Media, Vice dan investornya bertaruh besar pada meningkatnya kekuatan jaringan media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk merangkul segmen pembaca mereka.
Menurut ketentuan pinjaman kebangkrutan Vice, perusahaan memiliki waktu 55 hari untuk menyelesaikan penjualan.
Dalam sebuah pernyataan, co-CEOs of Vice Media Group Bruce Dixon and Hozefa Lokhandwala mengatakan bahwa penjualan kebangkrutan pada akhirnya akan “memperkuat perusahaan.”
“Kami berharap dapat menyelesaikan proses penjualan dalam dua hingga tiga bulan ke depan dan memetakan babak berikutnya yang sehat dan sukses di Vice,” katanya.
Kebangkrutan adalah momen kerendahan hati bagi Vice, yang satu dekade lalu sempat ditakdirkan untuk dijual dengan harga yang menggiurkan atau memulai debutnya di pasar publik.
Pada era 2010, Vice mengumpulkan banyak uang dari perusahaan media secara organik.
Perusahaan menjual pengiklan dan investor atas kemampuannya untuk menjangkau generasi muda milenial yang haus akan alternatif dari pesaing korporatnya.(lio)