Kota Malang, blok-a.com – Usai keluhan warga Kampung Warna-Warni atau Kampung Warna Jodipan (KWJ) sepi, akhirnya sang pencetus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkat suara. Pihaknya berjanji akan segera melakukan pengecatan pada kampung binaannya itu.
“Ya tadi sudah disinggung oleh pak wali, nanti akan dihidupkan kembali,” papar Rektor UMM Fauzan, di Balai Kota Malang (5/9).
Pihaknya menyebut akan menghidupkan kembali KWJ, salah satunya dengan pengecatan ulang. Memang, usai pandemi corona melanda, seluruh sektor ekonomi nyaris lumpuh. Termasuk KWJ yang hingga kini kesulitan bangkit kembali. Biasanya, uang pengecatan dari kampung tersebut dikelola langsung dari pendapatan tiket masuk. Namun, pendapatan tersebut tak cukup. Pendapatan merosot jauh setelah pandemi.
“Jadi kan kami yang memulai bersama PT Indana namun memang sekarang sudah tampak kusam,” jelasnya.
Pihaknya menyebut bahwa Wali Kota Malang Sutiaji berjanji akan segera menurunkan anggaran untuk perbaikan KWJ.
Fauzan akan mengarahkan warga KWJ untuk segera melakukan pengecatan ulang. Pihaknya berjanji akan merealisasikan hal tersebut segera mungkin.
Diketahui, KWJ diinisiasi oleh delapan mahasiswa jurusan Komunikasi UMM yang diketuai Nabila Firdausiyah. Mereka menggandeng program corporate social responsibilities perusahaan cat untuk mewujudkan kampung tersebut.
Sementara itu di lain pihak, Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Su’udi berharap hal tersebut bukan wacana.
“Ya semoga bukan wacana ya, soalnya kami sering nerima wacana,” jelas Su’udi.
Su’udi menegaskan bahwa memang pihaknya sering menerima wacana. Lelaki yang merangkap menjadi Ketua RT 9 RW 2 Kelurahan Jodipan ini menyebut bahwa terakhir keterlibatan dari Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang hanya pengeprasan lahan. Pengeprasan itu dilakukan untuk menaikkan beberapa bangunan untuk menghindari banjir. Su’udi dan para warga sempat dijanjikan akan dipindahkan untuk menghindari banjir. Meski demikian, Su’udi menyambut baik apabila akan ada anggaran untuk membangkitkan kembali KWJ.
“Ya gapapa, silahkan saja, asal bukan wacana,” tegasnya. (mg2/bob)