Kabupaten Malang, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus tekan inflasi dengan berbagai upaya dan program, salah satunya dengan memberikan bantuan 1.700 bibit cabai di Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Untuk mengkadapi inflasi, Pemkab Malang terus berkomitmen mendorong pemulihan ekonomi melalui potensi yang ada di wilayah masing-masing.
Bukti nyata tersebut di wujudkan Pemkab Malang dengan menggelontorkan 1.700 bibit cabai di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Bupati Malang, Sanusi mengatakan bantuan sebanyak 1.700 bibit cabai itu di harapkan dapat menekan inflasi serta menekan kebutuhan rumah tangga di wilayah Kecamatan Dau.
“Ini merupakan upaya kita, sehingga kebutuhan rumah tangga bisa di cukupi dengan cara bertanam. Bahkan, jika nanti hasilnya besar maka bisa di jual untuk menambah pendapatan,” terang Bupati saat ditemui Blok-a.com, Rabu (22/03/2023).
Terlebih saat harga cabai melambung tinggi, hal ini di harapkan menjadi momen yang berharga bagi masyarakat Kabupaten Malang untuk mulai bertanam cabai di pekarangannya masing-masing.
“Jika harga cabai Rp 80 ribu perkilogram, bayangkan saja kalau selama empat bulan. Maka produksi cabai di Kecamatan Dau bisa mencapai 17 ton, jika di kalikan Rp 80 ribu maka pendapatan sebesar 1,360 Miliar,” bebernya.
Tak hanya bibit cabai, secara spontanitas, orang nomor satu di jajaran Pemkab Malang juga memberikan bantuan berupa kendaraan roda 3, lampu penerangan sebanyak 10 titik serta dirinya berjanji akan melakukan perbaikan jalan yang mulai rusak di wilayah Desa Mulyoagung.
“Nanti desa yang lain semoga bisa seperti Mulyoagung, bisa memaksimalkan potensinya. Kami nanti juga akan bantu dorong pastinya,” tegas Sanusi.
Terpisah, Kepala Desa Mulyoagung, Suheri menceritakan awal mula taman ketahanan pangan ini dicetuskan oleh Karangtaruna Desa Mulyorejo selama satu tahun belakang.
Terdapat berbagai macam komoditas ketahanan pangan di dalam lahan seluas 1000 meter persegi tersebut. Mulai dari pembibitan lele, tanaman holtikultura serta tanaman hidroponik.
“Ada pembinitan lele, ada tamanan hidroponik, sawi, kangkung, serta ada tiga pekarangan untuk pembibitan tanaman,” terang Suheri kepada Blok-a.com, Rabu (22/03/2023).
Tak hanya terfokus di taman ketahanan pangan, pembibitan itu selanjutnya akan di gelontorkan kepada warga Desa Mulyoagung. Sehingga diharapkan hasilnya akan dirasakan oleh warga sekitar.
Hal tersebut juga dilakukan sebagai bentuk penurunan angka stunting dan perbaikan gizi warga Mulyoagung.
“Untuk hasilnya secara profit kita gak memperhitungkan, tapi kalau secara pemanfaatan di dalam rumah ini sangat luar biasa,” terangnya.
Disinggung terkait bantuan dari Pemkab, Suheri mengatakan dirinya telah menerima 17 ribu bibit cabai, 17 ton pupuk organik serta 17 ribu polibag tamanan serta 7 ribu bibit ikan lele.
“Itu dari dinas macam macam, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, semuanya gratis,” tutupnya.
(ptu)