Suguhkan Pelatihan Digital Merketing, Disnaker Kabupaten Malang Targetkan TPT 2023 Turun 2,13 Persen

Caption : Kepala Dinaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo saat ditemui awakmedia (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Caption : Kepala Dinaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo saat ditemui awakmedia (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Dalam dua tahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Malang angkanya sempat melejit.

Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tergetkan TPT turun 2,31 persen dengan pelatihan digital marketing.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabuapten Malang, tingkat TPT mencapai 5,40 persen pada 2021 silam. Angka tersebut terus mengalami kenaikan yakni mencapai 6,67 persen pada 2022.

Jika dijabarkan, jumlah pengangguran di tahun 2021 sebanyak 77.267 orang, sedangkan di 2022 sebanyak 97.319 orang.

Melihat peningkatan yang cukup signifikan, Pemerintah Kabupaten Malang menargetkan pengangguran turun sebanyak 2,13 persen yakni dari 6,67 menjadi 4,44 persen di tahun 2023.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo mengungkapkan, meningkatnya TPT dari 2021 ke 2022 disebabkan karena adanya masa recovery pasca pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, pengambilan sampel pengangguran yang dilakukan Disnaker pada bulan Agustus – September merupakan masa dimana petani tidak dapat bekerja karena musim kemarau.

“Selain itu, masa pengambilan sampel yang dilakukan sekitar Agustus-September menjadi salah satu pengaruh,” terang Yoyok saat ditemui belum lama ini.

Dikatakan Yoyok, untuk mencapai terget tersebut, ia mengatakan perlu adanya gotong royong bersama dengan stakeholder terkait. Mulai dari tingkat pemerintah desa hingga pemerintah pusat, hingga pihak industrial sekalipun.

Selain itu, ia juga mengaku telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Malang. Salah satunya dengan menjalin hubungan baik bersama industrial.

“Kami terus menjaga hubungan industrial antara pemberi kerja dan pekerja agar tidak terjadi PHK sepihak,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk meningkatkan kompetensi calon pencari kerja, Disnaker juga menggelar berbagai pelatihan bagi siswa siswi SMK.

“Tujuan pelatihan ini mengubah mental pelajar menjadi mental pekerja. Pelatihan diikuti 133 siswa dari 32 SMK negeri maupun swasta pada Mei 2023 kemarin,” terangnya.

Disesuaikan dengan trend pekerjaan saat ini, pelatihan yang dilakukan yakni persoalan digital marketing. Di tahun 2022, dia berhasil mengadakan pelatihan sebanyak 6 kali. Yang mana, pelatihan tersebut juga melibatkan penyandang disabilitas.

“Tahun ini rencananya ada tujuh pelatihan. Juga melibatkan difabel, karena mereka juga memiliki hak yang sama. Jadi kami menerapkan kesetaraan disabilitas,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?