Kota Malang, blok-a.com – Puluhan sopir angkutan kota melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (1/8/2023).
Mereka memarkir angkutan di depan gedung DPRD Kota Malang dan masuk ke gedung tersebut pagi tadi.
Tujuan sopir angkutan kota melakukan aksi karena meminta uang subsidi yang dijanjikan Pemkot Malang.
Uang subsidi tersebut belum terbayarkan pada bulan Juli.
Padahal, Pemkot Malang berjanji bakal memberikn subsidi selama 3 bulan termasuk bulan Juli.
Hal itu disampaikan Sekretaris Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang, Habibi.
“Kami mengdakan audiensi ke Dewan. Pertama karena kompensasi yang dijanjikan kurang satu bulan,” jelasnya.
Untuk diketahui, para sopir angkutan kota itu mendapat bantuan uang subsidi Rp 300 ribu per bulan.
Bantuan dari Pemkot Malang itu muncul akibat aksi penolakan satu arah 3 bulan lalu.
Selain menagih janji bantuan, para sopir angkutan kota itu juga bertanya, kenapa Bus Halokes masih aktif.
Sebagai informasi, Bus Halokes tersebut merupakan program Pemkot Malang untuk mengantar para siswa ke sekolah-sekolah di Kota Malang secara gratis.
Sebelumnya, disepakati bahwa Bus Halokes tersebut sudah tidak aktif. Sebab Habibi menjelaskan, dana Bus Halokes akan dialihkan ke pembiayaan angkutan kota.
“Nah kami menagih janji itu,” ujarnya.
Dia juga mempunyai bukti bahwa Bus Halokes itu masih aktif. Beberapa Bus Halokes berdalih bahwa aktif-nya itu bukan untuk mengantar sekolah.
Aktif-nya Bus Halokes itu masih aktif dengan dalih mengantar siswa yang menggelar outing class atau belajar di luar sekolah.
“Informasinya kan dihentikan. Tapi alasannya outing class padahal endak. Nanti kami akan videokan,” jelasnya.
Habibi menjelaskan, bahwa keinginan dia dan kawan-kawannya itu bakal dipenuhi oleh Pemkot Malang.
“Tanggal 4 kami akan diajak ketemuan lagi,” tutupnya. (bob)