Kabupaten Malang, blok-a.com – Komisi IX DPR RI menggelar sidak keamanan pangan di Pasar Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (29/03/2023) siang ini. Hasilnya, ditemukan sejumlah bahan makanan yang mengandung boraks.
Komisi IX DPR RI bersama BPOM Provinsi Jawa Timur mengambil sample berbagai macam jenis kerupuk, ikan asin, tape serta bahan makanan lain yang disinyalir memiliki kandungan bahan berbahaya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti mengatakan dalam sidaknya kali ini ditemukan beberapa sample makanan yang mengandung bahan berhaya seperti boraks hingga zat pewarna berbahaya.
“Memang mudah didapatkan dan memang dikonsumsi banyak masyarakat. Tapi, indikasinya berbahaya. Kami juga manemukan makanan siap saji yang mungkin berwarna untuk menarik pembeli. Menggunakan zat pewarna yang juga berbahaya,” terang Krisdayanti saat ditemui blok-a.com seusai melakukan sidak di Pasar Singosari, Rabu (29/03/2023).
Dengan demikian, ia mengimbau untuk para konsumen khususnya warga masyarakat Kabupaten Malang agar lebih bijak dalam mengonsumsi makanan. Terlebih di saat bulan ramadan seperti saat ini.
“Jadi mudah-mudahan dengan kunjungan ini, Pak Bupati bisa bekerja sama dengan BPOM Provinsi untuk bisa lebih sering sidak pasar, terutama Pasar Singosari,” tambahnya.
Senada dengan Komisi IX DPR RI, Kepala Balai Besar POM Surabaya, Rustyawati menyebut terdapat 37 sample yang diambil di Pasar Singosari. Dari 37 sample, terdapat 23 bahan makanan yang mengandung boraks, rhodamin serta formalin.
“Rhodamin itu kelihatan, yang warnanya pink-pink tadi rodamin. Kalau boraks itu berada di krupuk puli, jadi makanan yang mengandung boraks, ketika di makan bisa renyah dan mengandun rasa getir getir. Kalau formalin, itu di ikan cumi kering, teri medan sama ikan jabal roti yang tebel tebel,” beber Rustyawati.
Adanya temuan tersebut, Rustyawati menegaskan kedepannya akan melakukan penelusuran bahan makanan yang mengadung bahan berbahaya itu hingga tingkat produsen.
“Prinsipnya kita akan telusur hingga ke produsennya. Kita kan sudah mendata mereka belinya dari mana, kemudian kita akan telusur ke atas sampai ke produsen,” pungkasnya. (ptu/lio)