Blok-a.com – Gunung Merapi kembali erupsi pada hari ini, Jumat (11/3/2023) siang. Erupsi yang terjadi mengakibatkan keluarnya semburan awan panas.
Letusan Gunung Merapi yang terletak di Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten ini memang kerap terjadi, baik letusan kecil maupun besar.
Berikut rekap catatan sejarah letusan Gunung Merapi dari tahun ke tahun dirangkum dari berbagai sumber.
1. Periode Abad ke-19
Abad ke-19 merupakan periode Merapi baru, terjadi letusan yaitu pada tahun 1768,1822,1849 dan 1872. Erupsi pada abad ini lebih besar dibandingkan abad ke-20, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak. Kemungkinan letusan besar terjadi di kurun 100 tahun. Sejak tahun 1768-1872, tercatat lebih dari 80 kali letusan.
2. Periode Abad ke-20
Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan dan letusan terbesar terjadi pada tahun 1931. Letusan kala itu disebut-sebut menjadi yang terbesar pada masanya.
Total korban tewas akibat erupsi tahun 1931 setidaknya mencapai 1.369 orang dan menghancurkan 13 desa dan 23 desa lainnya rusak parah.
Kemudian pada 1933-1935 dan 1961 terjadi erupsi eksplosif yang menimbulkan banjir lahar. Setelah itu, tahun 1994 meletus dengan meruntuhkan kubah lava dengan volume 2,6 juta meter kubik.
Peristiwa itu memunculkan awan panas sejauh 6,5 kilometer ke arah barat laut dan selatan, serta mengakibatkan sebanyak 64 orang tewas dan puluhan luka-luka. Tahun 1998 juga meletus, tapi tidak memunculkan korban jiwa, karena awan panas mengarah ke atas.
3. Tahun 2006
Kondisi Gunung Merapi kembali memburuk pada awal dekade 2000-an, tepatnya di tahun 2006. Kala itu awan panas dari Gunung Merapi meluncur 950 meter ke arah hulu Kali Gendol. Selain itu juga tercatat jarak luncur guguran 1,2 km ke arah yang sama.
Akibatnya, objek wisata Kaliadem yang letaknya tak jauh dari lereng Merapi porak-poranda. Tidak hanya itu, erupsi yang terjadi di tahun 2006 ini juga menelan korban jiwa 2 Tim SAR yang tengah bersembunyi di bunker Kaliadem.
4. Tahun 2010
Letusan Gunung Merapi tahun 2010 merupakan salah satu letusan gunung berapi terbesar di Indonesia pada abad ke-21 ini. Erupsi besar itu terjadi berkali-kali, dua yang terbesar adalah erupsi pada 26 Oktober dan 5 November 2010.
Rangkaian letusan ini menyebabkan 353 orang meninggal dunia, termasuk juru kunci Mbah Maridjan. Saat letusan itu terjadi, material bebatuan jatuh di sudut perkampungan yang ada di lereng barat daya dan selatan Merapi.
5. Tahun 2021
Terakhir setahun lalu di 2021, BPPTKG mencatat gunung yang tak memiliki sumber mata air di sepanjang jalur pendakian ini berstatus siaga. Meskipun tak mengeluarkan erupsi, namun sudah beberapa kali Gunung Merapi menyebabkan gempa sebanyak 23 kali, baik vulkanik ataupun tektonik.
(hen)