Surabaya, blok-a.com – Rapat pimpinan Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya, mendorong penguatan pembangunan di daerah sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, di Ballroom The Westin Hotel Surabaya, Selasa (28/2/2023) sore.
Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf, mengatakan ada empat isu utama yang menjadi amanah Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center, Bogor, Januari lalu.
Keempat amanah itu adalah pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, dan investasi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kolaborasi Kodam V/Brawijaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan dampak positif pada pembangunan daerah. .
Terkait penanganan kemiskinan ekstrem Kodam V Brawijaya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, melakukan rehab rumah tak layak huni.
Sasarannya adalah penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur lebih rendah daripada Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Untuk penanganan stunting di Jawa Timur Pangdam V Brawijaya menjadi bapak asuh, hingga membuahkan hasil, di Jatim penurunan stunting ada di 19,2%, di bawah standart WHO yakni maksimal 20%.
Dalam pengendalian inflasi, Surabaya dan Malang menyumbang 52-54% dari total inflasi. Dengan bantuan dan pengawasan tim satgas pangan bersama TNI dan Polri sudah bisa dikendalikan.
Sementara itu, untuk investasi, Jawa Timur menorehkan capaian tertinggi 5 tahun terakhir ini.
Pada 2022, Jawa Timur melampaui target investasi yang berdasarkan RPJMD senilai Rp 80 triliun, kini bisa melampaui target yaitu 110,3 trilliun.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Khofifah kepada Kodam V Brawijaya.
Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kolaborasi dan amanah untuk terus melakukan pengabdian terbaik untuk masyarakat.
“Kami berterima kasih untuk Bu Gubernur yang sudah memberikan arahan bagaimana bisa bersinergi untuk membantu pembangunan di Jawa Timur,” ucapnya.
“Tadi disampaikan bahwa kami harus menjaga peran membantu masyarakat. Seperti terlibat dalam ketahanan pangan, operasi pasar, mengontrol harga-harga yang ada di masyarakat, dan yang paling penting menciptakan keamanan dan kenyamanan sehingga investor maupun dunia usaha tidak goyah,” tutup Farid.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi peran TNI terutama Kodam V Brawijaya dalam proses keberhasilan pembangunan daerah.
“Program pembangunan itu mau tidak mau, dan pasti mempertimbangkan aspek keamanan, kondusif, dan iklim berusaha yang produktif. Alhamdulillah, Kodam V Brawijaya signifikan menciptakan kondusivitas di Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Dia juga berpesan, untuk tetap menjaga persatuan dan strong partnership, guyub rukun antara seluruh elemen Forkopimda di Jawa Timur.
“Keywordnya adalah kolaborasi. Bhinneka Tunggal Ika harus diikat dengan Pancasila biar tidak ambyar. Jadi walaupun kita berbeda, kita tetap bersinergi dan terikat dengan Pancasila,” tegasnya.
Lebih jauh, Khofifah menuturkan bahwa gotong royong antara komponen bangsa bahkan sudah tertuang pada pembukaan UUD 1945. Maka dari itu, eksekutif tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa kerjasama dari TNI-Polri, masyarakat, pemerintah, pengusaha, perguruan tinggi, media dan lembaga negara lainnya.
“Selain itu, kita berkolaborasi karena permasalahan global itu tidak pernah berdiri sendiri. Semua masalah bersifat kompleks. Maka dibutuhkan sosok complex problem solver untuk menyelesaikannya. Berarti, kita harus jadi problem solver di posisi manapun kita kita bertugas,” tuturnya.(kim/lio)
Discussion about this post