Pria ini Titipkan Rindu ke Istri & Ibu yang Wafat karena Covid-19 lewat Lukisan

img 20221223 wa0089
Caption: Nadjib Amrullah menuangkan rindu, amarah dan cinta diatas Kanvas. Karyanya dipamerkan di Galery Raos Batu, Kamis 22 Desember 2022 kemarin. (Doi / blok-a.com)

Kota Batu, blok-a.com – Cara kreatif dipilih pelukis kelahiran Tuban, Nadjib Amrullah untuk meluapkan amarah, rasa rindu dan kecintaan mendalam kepada ibu dan istri yang harus meninggalkan dirinya saat gelombang Covid-19 Delta melanda Indonesia pada 2021 silam.

Luapan perasaan Nadjib ia lampiaskan pada goresan cat diatas kanvas. Uniknya, puluhan lukisannya semua bertema ikan, dengan nilai filosofi yang ia sampaikan kepada penikmat lukisan.

Pameran lukisan di dalam maupun di luar negeri sudah dilakukan dilakukan Nadjib Amrullah, seniman tanpa batas lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Seni Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa tahun 1995.

Saat ini, Nadjib Amrullah sedang menggelar pameran lukisan tunggalnya ke – 10 di Kota Batu. Pameran kali bertema “Sebuah Kelokan Tajam” ia pampang pada setiap sudut Galery Raos Kota Batu.

“Saya membawa puluhan lukisan. Namun karena tempatnya tidak memungkinkan, kami pajang hanya 23 karya,” kata Najib Amrullah, Kamis 22 Desember 2022 kemarin.

Terkait tema lukisannya yang semuanya berobjek ikan, ia menjelaskan bahwa kehidupan layaknya ikan di dalam lautan sempat ia alami ketika harus kehilangan dua orang yang sangat ia cintai.

“Ikan ikan yang diam membisu membeku, membatu dalam kedalaman samudra dengan goncangan alam yang luar biasa. Tetap harus hidup, menumbuhkan gairah dan semangat kembali,” ungkap dia puitis.

Seniman nyentrik ini menggambarkan dirinya seperti ikan-ikan yang keropos, merasa seperti zombie. Nadjib merasa dalam masa penyembuhan atas luka dalam.

“Terasa jerohan di tubuhku ada yang aneh. Seakan setiap goncangan terasa ngilu, sakit, mudah lelah dan selalu merasakan kurang fit. Sedang setiap merindukan ibu dan istri, tak sengaja kupanggil panggil mereka, tak sadar bahwa dia telah tiada,” kisah dia.

Sekadar informasi, tema ‘Sebuah Kelokan Tajam’ ini merupakan perjalanan hidup sang maestro yang melewati jarak yang di dalamnya menjumpai berbagai macam situasi, suasana, persoalan, lainnya.

“Beberapa karya ini menggambarkan perjalanan hidup. Terkadang jalan hidup begitu lapang, begitu mulus dengan pemandangan begitu indah,” kata dia.

Sementara itu, pada sudut galery lainnya, karya Nadjib Amrullah yang dipamerkan di Galery Raos nilanya bervariasi. Terendah berkisar Rp 8 juta dan tertinggi hingga Rp 60 juta.

Bahkan satu lukisan yang terjual dengan harga 60 juta, dibeli oleh salah satu pengunjung dari Amerika Serikat. (doi/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?