Tebar Semangat KH Ahmad Dahlan, Seniman Asal Kota Batu Luncurkan Buku ‘Menggugah Muhammadiyah’

Tebar Semangat KH Ahmad Dahlan, Seniman Asal Kota Batu Luncurkan Buku 'Menggugah Muhammadiyah'
Tebar Semangat KH Ahmad Dahlan, Seniman Asal Kota Batu Luncurkan Buku 'Menggugah Muhammadiyah'

Kota Batu, blok-a.com – Seniman keramik dan juga aktivis Muhammadiyah asal Kota Batu bernama Muchlis Arif Sutopo menulis buku berjudul ‘Menggugah Muhammadiyah’.

Tujuannya, untuk membuka pemikiran para pengikut Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Buku ‘Menggugah Muhammadiyah’ tersebut berisi 58 judul puisi pada 87 halaman yang ditulis selama kurun waktu dua bulan terakhir saja.

Isi dari buku itu berdasarkan beragam pemikiran dan pengalaman Arif terkait Muhammadiyah.

“Zaman telah berubah, tantangan berubah, Muhammadiyah agar terus berbenah dan belajar dari spirit pendirinya Kyai Haji Ahmad Dahlan. Perjuangan dahulu yakni modernitas dalam agama, namun saat ini zaman post modern atau kontemporer, paradigma dan tantangan telah berubah,” kata Arif pada Minggu (23/7/2023).

Dia juga berharap kepada para pembaca bukunya dapat mengerti, bahwa Muhammadiyah tidak sekaku yang dibayangkan oleh masyarakat awam.

“Seperti seolah-olah kenapa musik itu haram, seni rupa patung itu enggak boleh. Sedangkan Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah pemain biola, otomatis yang didengarkan referensinya musik barat. Lah sekarang orang-orang Muhammadiyah mendengarkan atau tidak ?, berarti kan tidak dilarang,” katanya.

Selain itu, Arif bersama Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Kota Batu berkeliling kepada para sesepuhnya.

Mereka mengumpulkan bukti-bukti file dan dokumen jejak Muhammadiyah di Kota Batu. Beberapa foto, pakaian dan lainnya berhasil ditemukan.

Arif mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 20 foto hitam putih yang direproduksi ulang dengan ukuran besar. Beberapa diantaranya seperti dua foto yang menunjukkan kelompok drumband dari para pemuda Muhammadiyah asal Kota Batu.

Kedua foto itu diperkirakan diambil pada tahun 1965. Di salah satu foto tersebut terdapat dua orang yang sedang memegang tongkat dengan di atasnya ada kain spanduk bertuliskan ‘Pemuda Muhammadijah Siap Mengganjang Malaysia’.

Bahkan, kelompok drumband tersebut dikagumi oleh Presiden RI Pertama, Soekarno dan pernah diundang ke istana negara.

“Bung Karno kagum karena alat-alat musiknya bikin sendiri, dan mereka pernah diundang ke istana negara. Mereka ini juga pernah diundang ke suatu acara di Bandung, kemudian karena tidak punya bekal uang, alat-alat musiknya dijual, supaya bisa kembali ke Kota Batu. Begitu luar biasa perjuangan para pendahulu kita ini,” katanya.

Kemudian, juga terdapat foto yang menunjukkan sejumlah lima wanita berkerudung menggunakan kebaya dan bawahan kain jarik. Di foto tersebut terdapat tulisan latin ‘Batoe 1939 Pengoeroes Aisjijah’.

Selain itu, empat kain kerudung yang digunakan para perempuan di dalam foto tersebut juga berhasil ditemukan.

“Ini menunjukkan bagaimana rekam jejak Muhammadiyah di Kota Batu sudah ada sejak lama, puluhan tahun, lebih dari setengah abad. Maka penting bagi generasi Muhammadiyah saat ini dengan yang kami-kami ini untuk mengenal para pendahulunya,” katanya.

Barang-barang lainnya yang berhasil diperoleh, seperti mesin ketik lawas dari salah satu sekolah Muhammadiyah di Kota Batu.

Kemudian, seragam silat Tapak Suci, Hizbul Wathan, pakaian Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah dan lainnya.

Semua file, dokumen dan barang-barang bersejarah yang erat kaitannya dengan jejak Muhammadiyah di Kota Batu diperoleh dalam waktu tiga bulan saja.

“LSB Muhammadiyah Kota Batu menelusuri, mencari dokumen dan barang-barang yang memiliki cerita bersejarah. Semua ini utamanya diperoleh dari tiga sesepuh orang Muhammadiyah, Alhamdulillah beliau-beliau ini meskipun umurnya sudah 80 tahun ke atas tetapi terkait sejarahnya seperti apa, masih ingat semua,” katanya.

Semua file, dokumen dan barang-barang bersejarah itu juga telah dipamerkan dengan tajuk Muhammadiyah Batu Heritage pada Jumat (21/7/2023).

Disisi lain, sebenarnya buku sejarah Muhammadiyah di Kota Batu telah ada yang ditulis oleh Abdul Choliq. Judul buku tersebut adalah Sang Surya Menyibak Mendung Kota Batu, Historiografi Muhammadiyah, Awal Masuk dan Berkembangnya Muhammadiyah di Kota Batu.

Lebih lanjut, menurutnya dengan kegiatan pengumpulan file, dokumen dan barang-barang bersejarah yang erat kaitannya terhadap rekam jejak Muhammadiyah di Kota Batu itu dilakukan untuk saling melengkapi.

“Dengan pengumpulan foto, dokumen dan barang-barang itu tadi yang kemudian dipamerkan, ini menjadi suatu momen silaturahmi untuk yang muda dan tua berkumpul sambil menambah pengetahuan tentang sejarah Muhammadiyah di Kota Batu,” katanya.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?