Prediksi Joko Kendil Soal Gunung Api Semeru Terbukti, Semburkan Lava Pijar Sejauh 800 Meter

Joko Kendil mengunjungi Masjid Raya Kiswah Al Hidayah di Darmo Indah Barat, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Rabu (25/1/2023). (Blok-a.com/Isma)
Joko Kendil mengunjungi Masjid Raya Kiswah Al Hidayah di Darmo Indah Barat, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Rabu (25/1/2023). (Blok-a.com/Isma)

Surabaya, blok-a.com– Siapa sangka prediksi Joko Kendil, si musafir viral ini, terkait gunung Semeru, benar terjadi.

Si Joko Kendil dalam sebuah wawancara di Masjid Kiswah Al Hidayah Darmo Indah Barat Surabaya, Rabu (25/1/2023), mengatakan masyarakat Surabaya dan Jawa Timur perlu waspada.

Kata Joko Kendil, Gunung tertinggi di pulau Jawa, itu masih ‘umek’ lagi.

Faktanya, aktivitas gunung dengan berketinggian 3676 mdpl ini mengeluarkan lava pijar sejauh 800 meter, dari Mahameru, puncaknya, pada Jumat (27/1/2022).

Bahkan menurut Kepala BPBD Lumajang, Patria, masyarakat di radius 12 kilometer dan 5 kilometer dari aliran lahar Gunung Semeru diminta menghentikan aktivitasnya.

“Letupan beberapa kali, dan gempa tremor juga terjadi, namun masih belum berdampak,” ujarnya.

Kemudian menurut fakta terkini seperti yang dilaporkan oleh magma.esdm.go.id, Sigit, menunjukkan aktivitas erupsi Gunung Semeru kembali, Minggu (29/1/2023).

Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 29 Januari 2023, pukul 06.39 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 4276 m di atas permukaan laut).

Dalam pengamatannya kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 80 detik.

Beberapa rekomendasi dari Pos Pantau di Gunung Sawur, meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Imbauan ketiga, masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Untuk saat ini, semua pihak masih siaga dan waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” ujar Sigit, dari Magma Indonesia.

Jika benar prediksi Joko Kendil, bahwa Semeru akan umek (baca:bergolak), tidak salah jika semua pihak mewaspadai dan menyiapkan diri.

Dalam akhir wawancara singkat dengan Joko Kendil,si musafir viral ini meminta masyarakat tidak tidur sore, dan memperbanyak selawat.

“Ojo turu sore, selawate sing akeh (Jangan tidur sore, solawatlah yang banyak,” ujar Joko Kendil, yang mengaku akan diam di Jawa Timur, terutama di Surabaya untuk menerima tugas keridhoan dari Allah, Tuhan YME. (kim/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?