Kabupaten Malang, blok-a.com – Wisata Candi Ganter Ngantang, Kabupaten Malang, berdiri tanpa Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Perhutani.
Sayangnya, pihak perhutani diduga melakukan pembiaran pendirian wisata oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tulungrejo itu, dalam lingkup hutan lindung.
Bahkan, tempat wisata tersebut juga membangun kolam renang permanen dari bahan beton cor di tengah hutan lindung.

Kepala Desa Tulungrejo, Mulyadi kepada blok-a.com mengaku telah berkomunikasi dengan pihak perhutani, meski mengakui belum ada PKS.
Mulyadi mengaku berani melakukan pembangunan sejak 2019 lalu meskipun belum memiliki PKS, kendati berdiri dikawasan hutan lindung, karena telah dikunjungi dan diresmikan oleh Bupati Malang Sanusi.
“Ya saya pikir tidak masalah meskipun tanpa PKH, karena Bupati Malang sendiri yang meresmikan, jadi saya kira tidak menjadi masalah,” terang dia. Minggu (18/12/2022).
Ia juga memaparkan, jika untuk pembangunan wisata Candi Ganter, pihaknya telah menghabiskan biaya Rp173 juta.
“Biaya pembangunan rumah kayu dan area pedagang itu memakai Dana Desa atau DD sebesar 73 juta, dan untuk pembangunan kolam renang 100 juta saya pinjam koperasi, dan saya angsur pribadi,” jelas dia.
Lebih lanjut, Mulyadi juga sudah pernah upaya perizinan dengan mengirimkan surat ke kantor Perhutani di Kota Malang, bahkan pusat.
“Kalau kawan-kawan wartawan mau lihat silakan, kami masih punya bukti ekspedisi surat menyurat kami kepada Perhutani yang berkantor di Kota Malang, bahkan sampai pusat,” tawar dia meski tidak menunjukkan bukti yang dikatakan.
Sekadar informasi, berdasarkan pantauan blok-a.com wisata Candi Ganter sempat ramai pengunjung, namun kurang lebih 8 bulan terakhir sudah tidak ada lagi aktivitas dilokasi tersebut.
Saat awak media mengunjungi lokasi wisata Candi Ganter, bangunan cafe dan rumah pohon yang hanya terbuat dari kayu tanpa pengaman kuat juga terlihat mangkrak.
Bahkan akses menuju kolam renang, bahan cor yang digunakan sebagai jalan masuk, beberapa titik terlihat ambles dan membahayakan jika dilintasi.
Sementara itu, Asisten Perhutani Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Supriyanto membenarkan bahwa Wisata Candi Ganter yang berdiri di Dusun Gagar tersebut masih belum memiliki PKS dengan Perhutani.
“Itu dibangun sekitar 1 tahun yang lalu, tapi saya juga tidak tahu kalau disana ada kolam,” bebernya.
Ketika disinggung terkait pengawasan dari pihak Perhutani, ia mengakui belum ada personil atau tindakan apapun sampai saat ini karena telah berhubungan baik dengan desa dan keterbatasan personil.
Supriyanto bersama pihak Perhutani juga akan segera melakukan pembongkaran apabila memang terdapat kolam renang beton karena dapat merusak fungsi hutan.
“Yang jelas dari wisata tersebut tidak ada pemasukan apapun kepada pihak Perhutani. Jika memang benar disana terdapat bangunan permanen dari beton, pasti akan kami bongkar,” tandas dia. (doi/bob)
Discussion about this post