Kabupaten Malang, blok-a.com – Musim kemarau memicu bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Malang. Dinas Kesehatan (Dinkes) pun minta masyarakat mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare.
Meskipun belum ditemukan kenaikan kasus diare, namun Sub Koordinator Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Chairiyah mulai mengkhawatirkan hal itu.
Minimnya air bersih saat musim kemarau menjadi perhatian lebih untuk Dinkes Kabupaten Malang. Terlebih melihat sejumlah wilayah mulai dilanda kekeringan sejak Agustus 2023 lalu.
“Kondisi akan memburuk salah satunya kekurangan air ya. Kalau kita berbicara kekurangan air padahal air adalah kebutuhan kita sehari-hari untuk masuk cuci baju dan kebersihan tubuh kami khawatir adanya kenaikan kasus diare,” ujar Chairiyah saat dikonfirmasi blok-a.com, belum lama ini.
Selain air bersih, kualitas udara yang buruk akibat kekeringan juga menjadi salah penyebab meningkatnya kasus ISPA di Kabupaten Malang.
Tercatat, sejak Januari hingga Agustus 2023, total keseluruhan ISPA mencapai 108 ribu kasus.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dinkes mencatat di tahun 2021 sebanyak 131.746 kasus ispa di Kabupaten Malang.
“Terkait dengan jumlah kasus ISPA secara keseluruhan pada tahun 2023 sampai dengan Agustus kemarin ada 108.830 kasus. Kemudian tahun 2022 ada sebanyak 173.470 kasus,” bebernya.
Data tersebut didapat dari adanya data pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas setempat.
Warga Terdampak Kekeringan
Secara terpisah, Kepala Desa (Kades) Sitirejo, Kecamatan Wagir, Buwang Suharja mengungkapkan permasalahan yang dihadapi oleh warga di wilayahnya. Keluhan tersebut disampaikan saat kegiatan Jumat Curhat Polres Malang, di pondopo Kecamatan Wagir, Jumat (22/9/2023) kemarin.
“Saya mohon agar ada upaya konkret untuk memenuhi kebutuhan air bagi 55 keluarga yang terdampak kekeringan,” ujarnya kepada Kapolres Malang.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi mengatakan, kekeringan sudah terjadi sejak awal Agustus kemarin. Sehingga pihaknya mulai melakukan suplai air bersih dari luar wilayah.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, lima desa yang mengalami kekeringan terdapat pada tiga kecamatan.
Lima desa tersebut yakni, Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosar, Desa Kemiri dan Jabung di Kecamatan Cabung, serta di desa lainnya yakni Desa Sumbergagung dan Des Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Saat ini kekeringan ada di lima desa yang kita layani air bersih. Tapi ada beberapa yang sudah mendekati indikasi tapi belum masuk (status kekeringan),” tutur Fuad saat dikonfirmasi awak media, Rabu (20/9/2023) lalu. (ptu/lio)