Menyusuri Tiga Pasar di Malang, Segini Harga telur Saat Ini

Pedagang Telur di Pasar Terpadu Dinoyo, Selasa (29/08/2022) (blok-A.com/Defrico Alfan)

Malang, blok-A.com – Melambungnya harga telur ayam yang belum kunjung reda, membuat sejumlah pedagang telur, resah akan hal tersebut. Melihat dari faktor yang ada, kenaikan ini didasari oleh harga pakan ternak yang juga melambung tinggi

blok-A.com mencoba untuk menyusuri 3 pasar tradisional di Kota Malang yaitu Pasar Landungsari, Pasar Dinoyo dan Pasar Oro-Orow Dowo, untuk mendapatkan data langsung dari sang pedagang telur.

Pasar Landungsari

Sekitar pukul 09.30 WIB, wartawan online menuju tempat pertama yaitu Pasar Landungsari, Dau, Malang. Terlihat pedagang telur yang tengah sibuk mengurus dagangannya.

Pedagang telur Pasar Landungsari, Aziz menyampaikan bahwa telur sudah naik sejak 27 Agustus 2022. Ia juga mengatakan bahwa penjualan telur, harganya naik turun dalam kurun waktu singkat.

“Sekarang Rp 29-30 ribu ,sudah naik tiga hari yang lalu” ucap Aziz pada Selasa (30/08/2022).

Ia berasumsi bahwa dua hari lagi, kemungkinan harga bisa turun.

“Dua hari lagi bisa turun kok mas, Rp 2 ribu. Jadi mungkin per 1 kilogram nya, Rp 27 ribu,” tambahnya.

Pasar Terpadu Dinoyo

Setelah dari sana, blok-A.com memutuskan untuk pergi ketempat kedua yaitu Pasar Terpadu Dinoyo. Disana terlihat bangunan lama yang diisi oleh pedagang sayur, baju, dan perabotan rumah tangga.

Berada di tengah pasar lantai pertama, terlihat pedagang bahan pokok telur dan beras, sedang menikmati lagu sembari menunggu pembelinya. blok-A.com mencoba untuk mendekat dan mewawancarai langsung pedagang itu, Yoga namanya.

Pedagang Bahan Pokok, Yoga (35) kelahiran blitar itu menuturkan harga yang lumayan murah dari Pasar Landungsari.

“Saya jual Rp 27.500 ribu mas, soalnya saya agen dan ternak sendiri,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Yoga mengatakan bahwa harga telur pernah naik saat hari kemerdekaan indonesia kemarin, 17 Agustus 2022.

“Sempat naik Rp 30 ribu saat itu, cuman sudah turun. Sekarang stok seadanya saja mas, harganya tidak menentu,” ujar pria paruh baya tersebut.

Pasar Oro-Oro dowo

Terakhir, blok-A.com mendatangi Pasar Oro-Oro Dowo. Para pedagang dan pembeli, saling berinteraksi untuk kebutuhannya masing masing. Tepat di tengah pasar, ada pedagang telur yang memakai baju berwarna kuning, sedang melayani pembeli.

Anto (23) pedagang muda yang berdagang telur di Pasar Oro Oro Dowo itu, menjelaskan keresahannya terkait naik turunnya harga telur.

“Harga saya Rp 29 ribu mas, udah turun hari ini Rp 1 ribu. Alhamdulillah pembelinya ada saja, namun karena harga nya tinggi, saya beli ke agen agak berat ya, keuntungan nya juga sedikit,” ucap Anto

Sekitar 1 bulan yang lalu, stok yang selalu dikeluarkan Anto mencapai 15 peti. Satu peti nya sendiri, terisi 10 kilogram telur. Namun, karena harga telur melambung tinggi, Anto memperkecil stoknya.

“Waktu harga telur Rp 23 ribu, saya bisa sampai 15 peti mas. Tapi sekarang saya cuman bisa 10 peti saja,” ucapnya.

Ia menduga bahwa kenaikan ini didasari oleh harga pakan ternak tinggi dan bantuan untuk orang yang kurang mampu, PKH. Anto menginginkan harga telur segera turun secepatnya.

“Kayaknya harga pakan ternak naik ya, dan ada PKH juga kemarin itu, jadi melambung harga telur ini. Semoga bisa turun ke Rp 25 ribu ,atau dibawahnya mas,” tutup Anto.
(mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?