Kota Malang, blok-a.com — Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) di Universitas Brawijaya (UB) mengalami keracunan massal.
Insiden keracunan tersebut terjadi ketika mereka sedang melaksanakan kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) bagi mahasiswa baru.
Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang mulai dari tanggal 6 Februari 2023 lalu.
Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan hingga tanggal 9 Februari 2023 mendatang. Namun karena adanya insiden tidak terduga, mereka menghentikan kegiatan tersebut lebih awal.
Artikel Terkait: Ratusan Mahasiswa UB Keracunan Massal di Wagir Kabupaten Malang
Saat dikonfirmasi, Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan Fakultas Teknik Universitas Brawjaya, Adharul Muttaqin, mengatakan total dari mahasiswa yang keracunan dan dilarikan ke rumah sakit ada 11 orang.
“Ada 11 mahasiswa yang terkena diare sehingga dilarikan ke RSUB dan puskesmas,” ujar Adharul pada wartawan blok-a.com, Selasa (7/2/2023).
Adharul juga mengatakan bahwa ada beberapa mahasiswa UB lainnya yang mengalami gejala keracunan ringan, seperti pusing dan lemas.
“Untuk yang gejala ringan seperti pusing dan lemas kita bawa ke kampus untuk pemeriksaan,” tuturnya.
Setelah mengetahui hak tersebut, akhirnya seluruh peserta dipulangkan dari kegiatan. Namun sebelum memulangkan, mereka memastikan peserta dalam kondisi baik terlebih dahulu.
“Seluruh peserta yang sudah dibawa ke kampus sudah dipastikan dalam kondisi baik sebelum pulang,” jelas Adharul.
Korban yang sebelumnya berada di RSUB dan puskesmas sudah dipulangkan ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat.
“Yang di RSUB juga sudah pulang sejak tadi sore,” jelasnya.
Hingga saat ini, pihak kampus masih menyelidiki apa yang menjadi penyebab puluhan mahasiswa UB keracunan hingga diare.
“Untuk penyebabnya sedang kami telusuri,” tutur Adharul.
Diketahui, para peserta tidak hanya makan dari catering yang disediakan oleh panitia saja, mereka membawa makanan sendiri.
“Panitia menyediakan konsumsi. Selain itu juga, peserta diijinkan membawa makanan awet sendiri, seperti roti,” jelas Adharul.
Selain itu, berdasarkan keterangan dari Adharul, mereka tidak mengeluhkan makanan yang diberikan oleh panitia.
“Sebagian besar mereka mengatakan tidak ada masalah dengan makanan,” pungkasnya. (len/lio)
Discussion about this post