Blok-a.com – Kemacetan yang terjadi di wilayah Jombang – Nganjuk, Jombang – Tuban menjadi berkah tersendiri bagi pemilik jasa tambangan di Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
Bagaimana tidak, kemacetan yang terjadi di sepanjang Perak hingga Brakan, ruas jalan yang menhubungkan antara Jombang – Nganjuk itu menjadi langganan kemacetan setiap tahunnya kini kian mengular.
Sementara itu, untuk menghindari kemacetan dan mempersingkat jarak yang ditempuh. Pemudik memilih jalan alternatif dengan menyebrang sungai Brantas menggunakan perahu tambangan di Jombang.
Pemilik jasa perahu tambang Brantas, Abas mengatakan, omsetnya yang ia dapatkan mengalami kenaik drastis saat memasuki musim mudik lebaran. Kenaikan mencapai tiga kali lipat dari hari biasanya.
“Karena macet di arah Kertosono Nganjuk, itu jadi ramai penyebrangan. Mulai ramai dari H- tiga mudik hingga saat ini,” terang Abas saat ditemui Blok-a.com di lokasi penyebrangan, Minggu (23/04/2023).
Dikatakan Abas, pengguna jasanya diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga h+7 lebaran nanti.
Pasalnya, arus balik lebaran juga dimungkinkan akan mempengaruhi pemudik untuk memilih jalur alternatif dengan menyebrang sungai Brantas.
“Biasanya h+ tujuh masih ramai, karena arus mudik juga akan padat,” jelasnya.
Untuk sekali penyebrangan, perahu berukuran 29 x 8 meter itu bisa mengangkut maksimal 12 hingga 15 motor dengan tiga mobil sekaligus.
Sementara itu, untuk sekali penyebrangan, untuk kendaraan roda empat ditarik tarif sebesar Rp 5 ribu, sedangkan kendaraan roda dua seharga Rp 2 ribu.
“Tidak ada kenaikan harga meskipun musim lebaran, semua sama seperti hari biasanya,” imbuhnya.
Meskipun minim pengaman, namun peminat jasa penyebrangan legendaris ini masih tetap eksis hingga saat ini. Salah satunya yakni, Rudi Hartono.
Pengendara roda empat ini memilih jalur alternatif penyebrangan perahu Brantas untuk menghindari kemacetan yang berada di exit tol Bandar Kedungmulyo.
“Lumayan mengurangi kemacetan, karena tadi sempat cek google maps jalurnya merah semua. Jadi saya melipir menggunakan penyebrangan di Megaluh,” beber Rudi saat ditemui Blok-a.com, Minggu (23/04/2023).
Meskipun harus menempuh jarak yang sedikit lebih jauh dibandingkan jarak semestinya, namun dirinya memilih untuk mengakses jalan tersebut dari pada harus terjebak macet berjam jam.
“Sebenarnya agak muter dikit, tapi dari pada kenak macet mending milih jalur ini. Harganya juga murah cuma Rp 5 ribu untuk sekali penyebrangan,” pungkasnya.
(ptu/bob)