Kota Malang, blok-a.com – Musim kemarau yang berkepanjangan sangat dirasakan oleh warga Kota Malang, salah satu contohnya bagi Sukarelawan Pengatur Lalu lintas (Supeltas).
Sebab, di kala terik matahari yang cukup panas saat siang, Supeltas harus bekerja di jalanan, tanpa atap dan sinar matahari langsung
Supeltas rela berpanas-panasan itu karena mrrrka memiliki peran yang penting terhadap sebuah ketertiban umum dan kelancaran lalu – lintas di persimpangan Kota Malang.
Superlantas atau orang sebut pak Ogah, selalu bekerja setiap hari dari pagi hingga sore hari. Mereka kadang juga memiliki pekerjaan lain untuk menambah penghasilan. Karena hanya sebagai Supeltas tidak cukup menompang hidupnya.
Terus bagaimana dia menjalani pekerjaan sebagai Supeltas saat kemarau panas di Kota Malang ini?
Wartawan blok-a.com saat mewancarai salah seorang Supeltas yang bernama M Andi (45).
Andi warga Jalan Muharto 6 Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing Kota Malang biasa mangkal disekitaran timur SMPN 3 Kota Malang.
Andi mengatakan kalau kepanasan sudah biasa karena ini sudah pekerjaannya sebagai sukarelawan yang harus dijalani setiap hari.
Dia menjelaskan, panas kemarau seperti ini adalah hal yang biasa. Dia pun tidak mengeluh saat panas luar biasa seperti akhir-akhir ini.
Sebab ini adalah pekerjaannya untuk menompang keseharian hidupnya.
“Kalau kepanasan saat membantu mengatur lalu lintas sudah biasa mas. Apalagi saat jam-jam sibuk disiang hari,” kata Muchmad Andi ( 45 ) warga Jalan Muharto gang 6 Kelurahan Jodipan Kota Malang , Selasa (10/10/2023).
Saat panas-panasan setiap hari di jalanan dia memang terasa panas akan teriknya matahari. Namun kepanasan itu pun teralihkan mengingat ada tiga orang anak kandungnya yang harus dihidupi. Pekerjaan Supeltas ini sudah lima tahun dia lakukan untuk mememnuhi kebutuhan keluarganya.
“Tapi kalau sudah lancar ya saya menepi dulu sambil mencari tempat yang teduh untuk istirahat sebentar mungkin 5 sampai 10 menitan,” beber Andi.
“Kadang mampir ke warung untuk beli kopi atau beli cilok intinya untuk istirahat sebentar l,” sambungnya.
Dikatakan Andi , dirinya melakukan sebagai supeltas mulai jam 10.00 sampai jam 13.00 Wib dan itu dilakukan tiap hari bergantian dengan temanya.
“Kalau ditanya berapa sih uang yang diperoleh dari penguna jalan yang memberi secara ikhlas , ya paling cukup untuk belanja buat istri,” pungkas Andi sambil tersenyum. (bob)