Kemacetan Diprediksi Bakal Terjadi di 6 Titik Kota Malang saat Lebaran 2023

Kemacetan di Jalan Sumbersari Kota Malang (blok-A.com/Putu Ayu)

Kota Malang, blok-a.com – Berikut adalah enam titik yang diprediksi akan alami kemacetan di Kota Malang saat momen lebaran 2023 nanti.

Lebaran 2023 sebentar lagi. Kepadatan kendaraan atau kemacetan di jalanan pasti akan terjadi tak terkecuali di Kota Malang.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra memprediksi bahwa ada enam titik kemacetan yang terjadi di Kota Malang saat momen lebaran 2023 nanti.

Enam titik kemacetan itu kebanyakan berada di ruas perbatasan luar Kota Malang.

Pertama ada di sebelah utara, yakni sepanjang Jalan Raya Balearjosari Kelurahan Balearjosari Kota Malang mulai dari Flyover Arjosari. Di sana terdapat pertemuan kendaraan dari exit tol Singosari atau perempatan Karanglo.

“Kemudian Jalan Soekarno-Hatta itu kemacetannya sampai ke jembatan. Ketiga ada di persimpangan lima Tunggulwulung. Keempat ada di Kacuk dan termasuk Gadang. Kelima ada di exit tol Madyopuro mulai dsri Jalan Ki Ageng Gribig sampai Jalan Mayjend Sungono dan terakhir di Jalan Saxophone,” tuturnya.

Sementara itu untuk arus mudik lebaran sendiri tentu bakal ada perbedaan dibandingkan tahun lalu. Sebab tahun ini tidak ada pembatasan Covid-19 dan perekonomian sudah makin pulih.

Mengacu pada perhitungan Kemenhub RI, secara nasional diperkirakan ada sebanyak 123 juta orang yang bergerak mudik. Maka di Malang Raya diperkirakan ada sekitar 2 juta orang yang bergerak selama mudik dan musim libur lebaran.

Maka dari itu, pihaknya akan mengerahkan segenap personelnya bersama pasukan gabungan lain baik dari TNI/Polri maupun lintas sektor lainnya. Jaya mengatakan, untuk di pusat Kota Malang, ada titik tersendiri yang diwaspadai mengalami kemacetan karena menjadi tujuan.

“Tentu yang paling utama, selain pusat perbelanjaan di Kota Malang, ada destinasi Kayutangan. Ini sangat dimungkinkan terjadi peningkatan kunjungan. Maka ini kita sedang siapkan baik dari parkirnya, penataan rekayasa dan skema lalinnya bagaimana,” tukasnya.

Untuk sementara ini, pihaknya masih menggunakan skema manajemen lalu lintas yang ada dan sudah berjalan selama satu bulan kemarin.

“Tapi apabila membutuhkan rekayasa yang sangat mendadak, sangat mungkin akan kami lakukan. Karena ini mungkin akan terjadi kepadatan,” tutupnya. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?