Kelelahan Bisa Picu Kecelakaan, Kakorlantas Beri Pesan Penting Jelang Mudik

img 20221228 195458
Ilustrasi kecelakaan motor saat hujan. (ANTARA/Umarul Faruq)

blok-a.comKepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi mengingatkan masyarakat agar senantiasa memperhatikan kondisi tubuh sebelum berangkat mudik.

Pasalnya, menurutnya, kelelahan fisik menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Kalau berasumsi berangkat dari Jakarta, apalagi dari Sumatera, umpamanya, makin mendekat ke arah Timur itu tingkat kelemahan makin tinggi,” kata Firman, Senin (17/4/2023) melansir Antara.

Salah satu solusi agar stamina tetap fit selama berkendaraan jarak jauh, kata Firman, adalah dengan beristirahat, tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.

Dalam berkendara, kata dia, pengemudi bermain dengan hitungan detik. Kecelakaan pun bisa terjadi sewaktu-waktu.

Misalnya, kecepatan kendaraan 36 km/jam, dalam setiap detik menempuh 10 meter.

Jika seorang pengemudi tiba-tiba kehilangan kesadaran (lelah/mengantuk), hanya dalam hitungan detik dapat terjadi kesalahan dalam mengemudi, entah mobil berhenti tiba-tiba, atau pengemudi lain masuk lajur secara tiba-tiba dan sebagainya.

“Jadi, penting bugar pada saat mengemudi,” ujarnya.

Jenderal bintang dua itu menyarankan kepada pemudik untuk membawa sopir cadangan.

Jika tidak ada, diimbau untuk berhenti dan beristirahat di rest area yang telah disediakan.

Untuk pengemudi profesional, mengendarai kendaraan dalam kondisi normal dianjurkan selama 4 jam.

Akan tetapi, untuk di luar kategori itu, batas waktu 2 jam sampai 3 jam, perlu berhenti dan beristirahat.

Sebagaimana diketahui, sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas skala besar terjadi di beberapa wilayah hingga korban meninggal dunia. Hal itu bahkan terjadi sebelum memasuki puncak arus mudik dimana kondisi lalu lintas jauh lebih padat.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Tol Semarang-Solo: Libatkan 8 Kendaraan, 8 Orang Tewas

Seperti kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya KM 487+500. Kecelakaan beruntun terjadi pada hari Jumat (14/4/2023) melibatkan 9 unit kendaraan. Delapan korban meninggal dunia, enam luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Kecelakaan beruntun kembali terjadi melibatkan 4 unit kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Palikanci KM 193.500, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023). Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka ringan.(lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?