Kota Malang, blok-a.com – Jembatan di Jalan Lembayung penghubung antara Kelurahan Bumiayu dengan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang sejak Senin (18/09/2023) diperbaiki.
Kawasan tersebut disterilkan dari semua kendaraan. Warga dilarang melintas.
Kini tiada lagi warga yang menggunakan jembatan itu untuk mengantar anaknya sekolah atau bekerja.
Mereka harus mencari jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh.
Rudi, warga yang tinggal di dekat Jembatan di sekitar Jalan Lembayung Mergosono, mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Karena ini berkaitan dengan kepentingan publik. Perbaikan ini sepertinya dibuat untuk lebih nyaman dan aman.
“Jika ingin ke Buring, atau tujuan lainnya yang biasanya kerap memanfaatkan Jembatan Lembayung. Terpaksa saya akan melewati Pasar Induk Gadang. Jadinya agak lebih jauh, tapi mau gimana lagi. Kita mesti bersabar untuk beberapa bulan mendatang selama perbaikan berlangsung,” tuturnya dikonfirmasi, Selasa (3/10/2023).
Ditambahkan Rudi, warga yang tidak memilki kendaraan sendiri mengeluhkan atas pengeluaran biaya tambahan untuk mengantar anaknya ke sekolah baik ke SMPN 7 maupun ke SDN 4 Mergosono.
“Iya, kami tidak ada kendaraan sendiri padahal jarak kesekolah dari rumah cukup dekat , dengan jalan kaki melewati jembatan lembayung butuh 10 menit sudah sampai. Kini harus memutar lebih jauh dan mau ngak mau harus keluar biaya tambahan untuk naik ojek atau kendaraan lain,” terangnya
Oleh karena itu Ketua RT 05 RW 11 Kelurahan Mergosono, Adi Sasmito membuat perahu getek. Tujuannya untuk membantu warga sekitar yang anak anaknya hendak ke sekolah maupun pulang sekolah.
“Kami membuat perahu getek atau perahu rakit bersama teman teman paguyuban atas inisiatif sendiri untuk membuat kegiatan sosial membantu anak anak yang hendak ke sekolah maupun kesekolah khususnya,” ujar Adi kepada awak media.
Ditambahkan Adi, dengan adanya perahu getek ini akses menuju baik ke Mergosono gang 1 maupun Bumiayu bisa lancar meskipun untuk pejalan kaki yang menyebrang atau melintas di kedua kelurahan ini.
“Untuk kapasitas perahu penyebrangan diatas Sungai Brantas yang lebarnya 16 meter. Kami batasi 8 orang saja. Dan kami wajibkan setiap orang saat menaiki perahu ini harus memakai jaket pelampung yang sudah disediakan,” bebernya.
“Intinya kalau ada yang bertanya terkait sarana prasarananya kita sudah aman saat menyebrangi Sungai Brantas ini,” sambungnya.
Ditegaskan Adi, pembuatan perahu getek ini murni swadaya paguyuban keramba Mergosono. Sementara bagi warga yang ingin menyeberang tidak dipunggut biaya apapun alias gratis.
“Kalau ingin memberi secara ikhlas silahkan saja. Namun kami tidak meminta biaya atau ongkos penyebrangan dengan perahu getek ini,” tegasnya.
Terpisah Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menjelaskan bahwa benar sementara ini Jembatan Lembayung di Kota Malang itu dibenahi sementara.
“Karena sedang kami perbaiki lewat rekanan. Masa perbaikannya sekitar empat bulan. Target penyelesaiannya pada akhir Desember 2023 nanti,” kata Dandung.
Disinggung anggaran dan pemenang lelang perbaikan jembatan, Dandung menjelaskan, pemenangnya adalah CV Irahatam Malang. Nilai kontraknya sebesar Rp 1.381.158.827.
“Nilai Pagu dan HPS-nya yang disediakan sebesar Rp1.870.006.976, serta Rp1.726.435.581. Dibiayai oleh APBD Kota Malang TA 2023, melekat di DPA kita. Penandatanganan kontraknya kita tandatangani hari ini, Kamis (14/09/2023),” bebernya.
Untuk penetapan dan pengumuman pemenang lelang, dipaparkan kembali, disampaikan secara elektronik di layanan pengadaan sistem elektronik (LPSE) Kota Malang. Tertulis pada tanggal 1 September 2023.
“Sebelum dimulai penandatanganan kontrak kerja, kita berproses dengan masa sanggah. Tertuang pada 2 September 2023. Lantas ditetapkan surat penunjukan penyedia barang atau jasa, pada 11 September 2023. Lelangnya sendiri diikuti 67 peserta,” paparnya. (mg1/bob)