blok-a.com – PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas.
Naiknya status yang awalnya level 3 siaga menjadi level 4 awas ini terhitung pukul 12.00, Minggu (4/12/2022).
Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengimbau tidak ada aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
“Tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, dan sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 km dari puncak. Surat resmi peningkatan status segera disampaikan,” ujar Hendra Gunawan dari keterangan yang diterima blok-a.com.
Sebagai informasi, tepat satu tahun yang lalu, 4 Desember, Gunung Semeru memuntahkan isinya. Kini, Semeru kembali memuntahkan isinya setelah satu tahun, Minggu (4/22/2022).
Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas sejauh 7 Km. Awan panas guguran (APG) meluncur dari kawah Jonggring Saloko menuju ke arah tenggara dan selatan.
Mukdas Sofian, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengatakan bahwa APG tersebut beramplitudp maksimal 35 mm. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi melalui press release.
Secara kegempaan, seismograf mencatat terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 18-22 mm dengan durasi 65-120 detik.
Berdasarkan press release Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), aktivitas kegempaan terjadi 8 kali Gempa Letusan (gempa vulkanik) pukul 00.00-06.00 WIB.
Seperti yang sudah diimbaukan kepada warga sekitar sebelumnya, PVMBG mengimbau kembali agar warga tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Mengingat aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dan masih berpotensi menghasilkan APG, maka Badan Geologi meningkatkan status Gunung Semeru menjadi SIAGA III.
Status siaga ini untuk memperingatkan masyarakat bahwa akan terjadi kemungkinan erupsi besar selama dua pekan kedepan. (bob)
Discussion about this post