Kota Malang, blok-a.com – Pemandangan baru terjadi di Jalan Merdeka Utara Kota Malang pasca rekayasa jalan dua arah.
Ya, kini berbaris rapi barrier pembatas jalan.
Hal tersebut tidak lain karena pemberlakuan rekayasa dua arah di Jalan Merdeka Utara Kota Malang tersebut.
Selain mengurangi tumpukan jumlah kendaraan, sistem itu diharapkan bisa mendorong pejalan kaki untuk menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO).
“Memang kan di situ tidak pernah kami pasang zebra cross karena berbahaya menyebrang di situ,” jelas Kepada Dinas Perhubungan Kota Malang (Dishub) Widjaja Saleh Putra ketika dikonfirmasi via telepon (14/8).
Sebelumnya memang banyak didapati penyebrang yang menerobos jalan raya dari alun-alun ke Sarinah.
Hal itu jelas bisa membahayakan pengendara juga pejalan kaki. Maka dari itulah Dishub memasang barrier tersebut untuk meminimalisir penyebrang.
Selama ini zebra cross hanya terletak pada ujung-ujung persimpangan.
Antara lain di depan gereja dan Mall Sarinah. Selain itu tidak ada lagi zebra cross yang melintang.
Terkait Jembatan Penyeberangan Orang sendiri, lanjut dia, akan diminta untuk dibersihkan agar layak digunakan.
Jembatan Penyeberangan Orang yang berdiri antara Alun-Alun Kota Malang dan Kantor BI itu memang tidak terawat.
Di balik baliho besar yang terpampang itu tersimpan banyak sampah. Tidak jarang bau pesing menyeruak. Selain itu, kadang ditemukan kotoran manusia di ujung JPO tersebut.
“Kami akan minta pengelola membersihkan agar layak digunakan,” paparnya.
Dalam sektor ekonomi, lanjut Widjaja, pemberlakuan jalan dua arah ini bisa membantu para pedagang. Baik di sekitar Mall Sarinah maupun di dalamnya.
Pasalnya mereka tidak perlu lagi berputar-putar. Warga dari jalan Mgr Sugiyopranoto bisa langsung belok kanan apabila ingin ke Sarinah. Sedangkan dari arah Simpang Cordia bisa langsung belok kiri dan putar balik.
Nantinya evaluasi atas rekayasa lalu lintas ini bakal tetap digelar. Sementara itu dia meminta masyarakat bisa membiasakan diri. Sama seperti ketika Kayutangan masih diberlakukan rekayasa lalu lintas baru.
“Mungkin mereka juga bukan orang malang atau masih belum terbiasa dengan rekayasa ini, tapi, sekali lagi kalau fungsi nya besar untuk memecahkan atau mengurangi beban kemacetan di depan pos, talun, Arif Rahman,” tukasnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat berhati – hati di jalur dari Arif Rahman. Karena memang arus yang berlawanan.
“Nantinya bisa jadi akan menempatkan personil kami,” tukasnya. (mg2/bob)