Hasil Hari Kedua Pencarian Bocah Hanyut di Sungai Brantas Malang

Pencarian dua bocah hanyut di Sungai Brantas Kota Malang, Selasa (20/6/2023) (blok-a/Agus Demit)

Kota Malangblok-a.comOperasi pencarian di hari kedua untuk menemukan dua bocah SD asal Jalan Talas Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang , Kota Malang , yang hanyut belum membuahkan hasil.

Dua bocah yang hanyut di Sungai Brantas Kota Malang belum ketemu.

Agung salah satu komandan regu tim perahu karet mengatakan hasil pencarian dua bocah yang hanyut di Sungai Beants Kota Malang.

Dirinya bersama timnya melakukan penyisiran dengan mengunakan 2 perahu karet mulai start di bawah jembatan kali Meri Kendalpayak sampai DAM Bloboh Kepanjen.

Namun hingga pukul 16.00 Wib , untuk kedua korban tidak ada tanda tanda ditemukan

“Kami bersama dua tim perahu karet mulai start pukul 08.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib lakukan penyisiran sampai waduk Bloboh , namun kedua korban belum juga ditemukan dihari kedua ini ,” ujar Agung kepada awak media, Selasa (20/6/2023) sore.

Lanjut kata Agung, dirinya bersama kedua tim perahu karet kembali ke posko kendali yang berada di jalan Talas Bumiayu untuk koordinasi bersama Basarnas Surabaya yang selaku Komandan Tim ( Dantim ) operasi SAR gabungan.

“Kita koordinasi di posko guna evaluasi giat opsar besuk dihari ke tiga pencarian kedua korban yang hanyut terseret arus sungai Brantas saat mandi dan hingga kini belum ditemukan,” pungkasnya .

Perlu diketahui , Risky Putra Wijayanto ( 10 ) yang sekolah di SDN 4 Bumiayu kelas 4 dan Rifki Satriyo Wibowo ( 11 ) yang sekolah di SDN Jodipan kelas 5 , dan semuanya warga Jalan Talas RT 06 RW 05 Kelurahan Bumiayu dikabarkan hanyut saat mandi disungai Brantas.

Terkait Kronologi hilangnya dua bocah SD yang hanyut dialiran sungai , Siti Junaidah ( 47 ) mengatakan sekitar pukul 10.00, usai pulang dari sekolah.

Anaknya yang bernama Ragat Aditya (10) bersama teman-temannya yang lain bermain dan berenang di Sungai Brantas.

“Kedua korban bersama 6 temannya pergi ke sungai untuk mandi ,namun na’as saat mereka berenang ke 2 korban tidak dapat di selamatkan karena terseret pusaran air sungai,” ujarnya .

Lanjut, keenam temannya berhasil selamat dan berusaha saling tolong menolong atau saling tarik menarik hingga terluka bagian punggung ketika berusaha menolong.

“Mereka sempat meneriaki korban namun korban udah hilang terbawa pusaran air.
Keenam anak ini berlari ketakutan pulang namun baru berani cerita ke orangvtuanya setelah sholat ashar, dan warga berusaha mencari namun ke 2 korban belum ditemukan,” pungkasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?