blok-a.com – Semarak hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 masih bergelora. Berbagai acara bergiat kemerdekaan masih diselenggarakan. Salah satunya di SMPN 5 Malang ini. Uniknya, siswi di salah satu sekolah di Kota Malang ini malah lakukan cosplay.
Memang, ada-ada saja tingkahnya. Seperti yang diketahui, cosplay termasuk budaya Jepang. Berbeda dengan pesta kostum biasanya, cosplay dekat dengan berbagai karakter anime. Para cosplayer ini, istilah bagi pelaku cosplay, membawakan aneka karakter anime dan game dari Jepang. Antaranya karakter game Genshin Impact dengan jas rapinya. Sebuah wig bertengger di kepalanya. Dengan make up ala Jepang, dia berusaha tampil dan beraksi meniru karakter Genshin Impact itu. Tidak lain, karakter itu bernama Zhongli.
Di sisi lain, ada Orlin dengan karakter Jujutsu Kaisen. Karakter berambut hijau gelap itu bernama Maki Zenin. Salah satu protagonis di anime garapan Mappa ini juga jadi salah satu favorit Orlin.
“Karena dia kuat dan pemberani,” ujarnya malu-malu.
Totalitas Orlin juga ditunjukkan dengan sebuah properti senjata Maki. Yakni sebuah tombak dengan pisau meliuk di ujungnya. Namun, pada cosplay Maki kali ini, Orlin menambahkan telinga kucing di kepalanya. Hal itu menambahkan kesan lucu di karakter Maki yang galak.
“Jadi para siswa didik di sini memang sedang unjuk kreativitas,” papar Waka Kesiswaan SMPN 5 Malang Sriwati (18/8).
Ya, para siswi sekolah di Kota Malang yang sedang melakukan cosplay itu merupakan bagian dari acara sekolah. Acara tersebut dalam rangka kemerdekaan dan ulang tahun sekolah. Sehingga siswa yang ingin unjuk gigi pun dibebaskan.
Sriwati menjelaskan, dalam rangka kemerdekaan, para siswa harus bisa merdeka untuk menunjukkan bakat mereka. Hal itu difasilitasi oleh berbagai ekstrakulikuler yang berlomba unjuk bakat. Dan, unjuk bakat itu tentu ditampilkan dalam pentas seni hari ini.
Selain cosplay, para siswa juga menampilkan kebolehan yang lain. Seperti dance, tari tradisional, band hingga teater. Dalam rangka kemerdekaan, ekstrakulikuler Pasukan Pengibar Bendera (paskibra) dan Dewan Galang Pramuka turut unjuk kebolehan. Mereka dengan terampil melakukan aneka formasi baris berbaris. Khususnya aksi pramuka dengan bendera semaphore-nya.
Ketika ditanya soal semangat kemerdekaan, Sriwati mengungkapkan bahwa tidak boleh takut berjuang. Semangat itu harus tetap dipertahankan sampai kapanpun. Pasalnya, kemerdekaan Indonesia tidak melalui cara yang mudah. Harus dengan berbagai pengorbanan agar Indonesia bisa meraih kemerdekaan. Dia berharap, siswa didiknya terus menggenggam semangat itu.
“Dengan bakat yang mereka punya itu, semoga juga bisa jadi panutan,” bebernya. (mg2/bob)