Kota Malang, Blok-a.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengadakan seminar masterpiece di Museum Mpu Purwa Kota Malang.
Acara ini diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya di kalangan masyarakat serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Selain itu acara ini juga ditujukkan agar peserta yang menghadiri memahami warisan peninggalan yang masih tersisa.
Acara seminar Masterpiece ini dihadiri oleh para guru Sekota Malang.
“Target peserta seminar masterpiece ini ditargetkan untuk guru dan pendidik se-Kota Malang” kata Dian Kuntari Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang.
“Pemilihan peserta seminar yaitu pendidik atau guru dikarenakan agar nantinya mereka dapat menceritakan kembali ke peserta didik mengenai warisan yang masih ada dan perlu dilestarikan,” tambahnya.
Seminar masterpiece ini diselenggarakan selama satu hari dibagi atas 2 sesi dan jumlah peserta sebanyak 200 orang.
“Seminar ini dihadiri oleh 200 orang dan terbagi atas 2 sesi, satu sesi dihadiria 100 orang,” ujarnya.
Koleksi yang dipamerkan di seminar masterpiece ini ada 3 yaitu Prasasti Kanjuruhan, Arca aksobya, dan Arca Agatsya.
Pemilihan koleksi yang diseminarkan didasari berdasarkan usia koleksi dan maknanya.
“Seminar masterpiece ini ada 3 koleksi yang di seminarkan dan pemilihannya dikarenakan usia dan makna dari koleksi tersebut,” kata dia.
3 koleksi yang ditunjukkan dijelaskan mengenai daerah ditemukannya, tahun pembuatan serta makna dari koleksi tersebut.
“Ke 3 koleksi yang diseminarkan dijelaskan mengenai ditemukannya dimana, tahun pembuatan serta makna dari koleksi tersebut lalu pada saat diterangkan mendapat apresiasi dari para peserta mengenai koleksi tersebut,” terangnya.
Tujuan dari seminar ini sendiri, kata Dian, agar guru di Kota Malang bisa mengetahui sejarah kerajaan yang ada di Malang.
“Harapannya agar ada tambahan wawasan bagi para tenaga pendidik ini,” tuturnya.
Seminar masterpiece sudah diadakan dua kali yaitu yang pertama pada tahun 2022 dan yang kedua pada tahun 2023 ini.
“Seminar tahun ini merupakan tahun kedua diadakannya dimana tahun pertama pada tahun 2022,” kata Dian.
Seminar yang diadakan tahun ini memiliki perbedaan yaitu koleksi yang diseminarkan dan pemateri.
“Seminar tahun kemarin dan yang diadakan sekarang memiliki perbedaan yaitu dari koleksi yang diseminarkan dan pemateri,” tandasnya. (mg1/bob)