Kabupaten Malang, blok-a.com – Deklarasi dukungan atas pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres kembali muncul.
Deklarasi Gibran sebagai Cawapres itu muncul dari Malang melalui komunitas atau relawan Kawan Gibran di Malang.
Deklarasi dukungan terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres ini bukan tanpa alasan. Sebelum mendeklarasikan dukungan, relawan di Malang tersebut melakukan talk show politik atau kajian.
Talk show politik itu dihadiri oleh puluhan anak muda dari mahasiswa atau pelaku ekonomi kreatif di Malang.
“Jadi deklarasi ini serentak di empat titik. Ada di Jambi, Kupang dan Bandung. Di Malang ini kami sebelum deklarasi kami berikan kajian atau diskusi karena mahasiswa banyak di sini,” jelas Kornas Kawan Gibran, Ali Muthohirin seusai deklarasi, Sabtu (14/10/2023).
Hasil dari kajian di Malang ini, Ali menjelaskan, relawan tersebut mendorong Gibran maju sebagai Cawapres karena beberapa hal.
Pertama adalah sosok Gibran yang mampu merangkul semua kepentingan anak muda. Gibran dinilai pemimpin yang mempunyai gaya anak muda.
“Mas Gibran ini salah satu wali kota yang anak muda tapi gayanya memang muda. Bukan yang muda tapi tua sebelum waktunya,” kata dia.
Ali menjelaskan, gaya anak muda itu dicontohkan melalui media sosial milik anak pertama Presiden Jokowi itu.
Twitter Gibran bisa dilihat kalau Gibran mampu merangkul anak muda dengan cara berkomunikasi lewat media sosial. Bahkan foto profil Twitter atau kini disebut X milik Gibran bergambar anime.
“Namun di Twitter itu pula semua permasalahan di Solo yang awalnya harus birokrasi dan jelimet, mampu diselesaikan dengan cepat,” kata dia.
Di dunia nyata pun demikian, Gibran mampu memimpin Solo dengan sukses. Tidak ada kejelakan atau aib politik Gibran saat menjadi wali kota Solo tersebut.
“Yang ada malah prestasi. Dan dukungan ini kami taruh ke Gibran karena potensi untuk dibencinya tidak ada bahkan. Selama menjadi Wali Kota Solo, mas Gibran pun tidak ada aib politik dan yang ada prestasi,” jelasnya.
Secara pribadi di dunia nyata pun, Gibran merupakan orang yang humble. Gibran dinilai tidak membeda-bedakan kelompok mana yang meminta dia untuk bertemu. Gibran bakal menerima semua saran dari kalangan anak muda.
“Dan latarbelakang pendidikannya gak main-main. SMA di Singapura, S1 di Singapura dan S2 di Australia. Jadi menurut kami sudah pantas jadi Cawapres,” kata dia.
Kepentingan Anak Muda Harus Ada di Kekuasaan
Gibran didukung sebagai Cawapres ini bukan tanpa alasan.
Sebab, kekinian Ali menilai di politik nasional atau pemerintahan pusat, butuh anak muda atau yang mewakili kepentingan anak muda.
“Karena apa? Karena dari pemilih saat ini Gen Z dan Milenial itu 52 persen loh. Sisanya generasi tua atau senior. Nah makannya kami dorong Gibran untuk jadi Cawapres,” kata dia.
Ali juga menjelaskan, posisi Cawapres ini cocok untuk Gibran karena dia menilai presiden masih harus diduduki oleh politikus atau tokoh senior.
“Masih kita butuh tokoh senior untuk mengatur geo politik dan kondisi bangsa hari ini, masih butuh kita. Namun anak muda setidaknya kasih porsi di Cawapres supaya kepentingan anak muda diwakili nanti di politik nasional” jelasnya.
Sementara itu, dukungan maju sebagai Cawapres ini nantinya ditentukan pada hari Senin (16/10/2023). Sebab besok, MK bakal memutuskan batas umur syarat maju sebagai Capres dan Cawapres. Saat ini batas umurnya adalah 40. Jika dikabulkan batas umur minimalnya adalah 35, dan Gibran bisa maju sebagai Cawapres
“Nah itu yang kami tunggu. Kami tunggu keputusan itu, jika dikabulkan. Gibran bisa maju. Dan hari ini kami deklrasi agar menjadi letupan bahwa anak muda menginginkan keterwakilannya,” jelasnya.
Prabowo Mampu Dampingi Gibran
Gibran jika jadi Cawapres, Ali menjelaskan, sosok yang cocok jadi Capres adalah Prabowo Subianto.
Prabowo dinilai sosok yang pas untuk menjadi Capres dari Gibran.
Ali menilai Prabowo cocok karena ada kekuatan dari Prabowo yang belum dimiliki Gibran.
Kekuatan itu dinilainya yang dibutuhkan saat ini oleh Indonesia.
“Prabowo itu pantas untuk mendampingi Gibran. Prabowo mampu membereskan masalah politik-politik Global saat ini sedang terjadi dan Gibran nanti bagian ketewakilan anak muda,” jelasnya.
Masalah-masalah anak muda ini perlu dibicarakan di kepentingan elit politik nantinya atau kekuasaan, karena lebih dari 50 persen pemilih atau rakyat Indonesia adalah Gen Z dan milenial.
Selain itu, Prabowo juga dinilai sosok yang berjiwa besar. Sudah beberapa kali Prabowo kalah dalam Pilpres namun dia terima. Bahkan pada 2019 terakhir dia kalah, Prabowo malah bermanuver dengan ikut bergabung dalam kabinet Jokowi.
“Tentunya tokoh yang berjiwa besar ini kami butuhkan. Pak Prabowo waktu itu legowo dan meredam gejolak sosial politik yang ada kala itu,” jelasnya.
Ali juga menjelaskan, jika nantinya tidak berpasangan dengan Prabowo pun, relawan ini bakal tetap mengusung Gibran.
Karena seperti diketahui, Gibran kini berada di PDIP, partai pengusung Ganjar Pranowo. Sementara Prabowo ada di Gerindra.
“Kami tahu. Tapi yang kami dukung itu kepentingan anak muda melalui mas Gibran itu saja. Dan Pak Prabowo itu tokoh yang pas karena dia pemilik partai, jadi kepentingannya ya hanya dia saja yang mimpin. Tidak seperti tokoh-tokoh lainnya,” tutupnya. (bob)