Disdikbud Kota Malang Kenalkan Museum Pendidikan ke Ratusan Guru dan Siswa

Arkeolog UM, Dwi Cahyono menjelaskan koleksi Museum Pendidikan Kota Malang (dok. Disdikbud Kota Malang for blok-a)
Arkeolog UM, Dwi Cahyono menjelaskan koleksi Museum Pendidikan Kota Malang (dok. Disdikbud Kota Malang for blok-a)

Kota Malang, blok-a.com – Disdikbud Kota Malang mengenalkan koleksi Museum Pendidikan Kota Malang ke 300 guru dan siswa.

Perkenalan itu bertujuan sebagai bahan edukasi para siswa dan juga pengetahuan guru.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Dr Dian Kuntari SSTP Msi, cara mengenalkan museum pendidikan itu dengan menggelar seminar yang berlangsung pada Selasa (1/5/2023) hingga Rabu (2/5/2023).

Untuk semakin menarik, Disdikbud Kota Malang juga menghadirkan Arkeolog dan Sejarawan Kota Malang, Dwi Cahyono.

Dwi memaparkan kategori koleksi-koleksi yang ada di Museum Pendidikan Kota Malang.

Dosen Universitas Negeri Malang (UM) menjelaskan, museum yang berada di sisi timur Kota Malang itu adalah museum tematik yang mengoleksi dan mengkomukasikan benda-benda koleksi berkenaan sejarah perkembangan pendidikan kepada khalayak. Selain itu, Museum Pendidikan merupakan wadah konservasi, edukasi maupun rekreasi yang berhubungan sejarah pendidikan. Baik pendidikan formal, informal maupun non-formal.

Sebagai fasilitas publik, Museum Pendidikan menjadi tempat penyimpanan, penggawetan, konservasi, pembelajaran, penelitian, penyam- paian gagasan dan rekreasi. Serta tempat menginformasikan aset-aset berharga tentang dinamika pendidikan dari waktu ke waktu. Baik yang berwujud tangible (kebendaan) ataupun tak benda (intangible) serta lingkungannya kepada masyarakat luas.

“Museum pendidikan merupakan salah satu jenis museum yang memiliki karakter. Sebagaimana tergambar pada tema sentralnya, yaitu dinamika pendidikan dari waktu ke waktu atau sejarah pendidikan,” jelas Dwi Cahyono.

Kategorisasi Benda-Benda Koleksi Museum Pendidikan

Khasanah Museum Pendidikan Kota Malang dikategorikan menjadi Fasilitas Museum, Benda-benda Koleksi Museum, dan Atraksi Museum. Masing-masing kategori diperinci lebih detail lagi.

Kategori fasilitas museum, dirinci menjadi komponen bangunan; dan peralatan kegiatan museum. Sementara benda-benda koleksi, dirinci menjadi peralatan sekolah; buku ajar; media pembelajaran; peralatan adminstrasi sekolah; patung tokoh tokoh pendidikan dan pahlawan; peralatan permainan tradisional; dan rekonstruksi kelas suatu sekolah.

“Sedangkan atraksi museum bisa dirinci menjadi pertujukan film atau video pendidkan; dan permainan tradisional,” imbuh Dwi Cahyono. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?