Kota Malang, blok-a.com – Museum Musik Indonesia (MMI) telah merilis hasil survei tentang anak di Kota Malang.
Survei itu berisi tentang rendahnya pengetahuan anak tentang lagu daerah. Kali ini, blok-a.com berhasil melakukan wawancara salah satu orang tua yang berhasil mengatasi hal tersebut.
Namanya adalah Sofiyatul Maurah, Dia adalah salah ibu yang berhasil mendidik anaknya untuk mengetahui lagu daerah.
“Anak saya memang sebelumnya tidak terlalu tahu soal lagu daerah atau kebangsaan,” beber Sofiyatul Maurah ketika ditemui di acara gladhi bersih pelantikan Dewan Galang, di Balai Kota Malang, Jumat (18/8).
Sofi, panggilan akrabnya, sebenarnya juga tidak terlalu hafal lagu daerah. Menjadi ibu rumah tangga dua anak membuatnya memiliki kesibukan yang tidak terhindarkan.
Sofi banyak menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga mengurus suami. Sehingga dia mengakui tidak terlalu memperhatikan pengetahuan anak-nya soal hafalan lagu daerah.
Namun, semenjak mengikuti pramuka, Sofi menyadari anak sulung-nya itu mulai hafal lagu daerah. Tidak hanya itu, berbagai lagu kebangsaan dan nyanyian pramuka juga hafal di luar kepala.
“Jadi kan biasanya ada buku saku pramuka itu, kan ada tugas-tugasnya. Nah dia rajin memenuhi tugasnya itu terus dicentang,” beber wanita berhijab ini.
Sofi kemudian juga mulai teringat kembali dengan lirik lagu daerah yang sempat dilupakannya. Hal itu karena sang anak sering meminta ibunya menyaksikannya bernyanyi untuk menyelesaikan tugas dalam buku saku pramuka.
Ketika ditanya soal selera musik, Sofi sebenarnya tidak punya jawaban pasti. Menurutnya lagu dangdut lebih menarik untuk didengarkan lebih sering daripada lagu lain. Sedangkan sang anak lebih suka lagu Korea.
“Apa ya, yang cowok-cowok itu lho, wajahnya sama semua,” ungkapnya.
Sebagai ibu rumah tangga yang banyak kesibukan, Sofi bisa dibilang menyerahkan pendidikan soal lagu daerah melalui pembina pramukanya. Sofi mengaku tidak terlalu banyak mengajari anaknya soal muatan lokal. Hal itu juga karena tugas sekolah yang harus dikerjakan setiap hari lebih banyak. Sehingga Sofi berfokus agar sang anak bisa menyelesaikan tugas sekolah dengan baik. Meski demikian, Sofi tidak melarang sang anak untuk aktif berorganisasi. Selama positif, Sofi akan mendukung sang anak.(mg2/)