KOTA BATU – Koleksi di Museum Musik Dunia dapat dikatakan sangat bervariasi dan unik. Tiap daerah dan kebudayaan di dunia memiliki spotnya sendiri, termasuk instrumen Tanpura yang letaknya di exhibit India ini.
Tanpura atau tambura adalah sebuah instrumen alat musik tradisional berleher panjang dengan senar yang ditemukan di India. Tanpura tidak memainkan melodi, melainkan mendukung dan menopang melodi instrumen lain atau penyanyi dengan menyediakan Bourdon harmonik terus menerus.
Sebuah tanpura tidak dimainkan dalam irama dengan solois atau perkusi. Memainkannya butuh waktu yang tepat untuk memetik keempat senarnya terus menerus selama musik berjalan.
Siklus berulang memetik semua senarnya tersebut menciptakan kanvas sonic, sebuah melodi raga. Suara gabungan dari semua senar dari instrumen Tanpura ini sangat kaya dan harmonik, dimana pengaruhnya dapat meningkatkan resonansi nada dinyanyikan atau dimainkan.
Sepintas, alat musik tradisional ini mirip dengan sitar, namun memiliki karakter suara dan penggunaan yang berbeda. Tanpura merupakan alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi sebuah nyanyian. Fungsinya yang sebagai alat musik pengiring membuat para pemainnya harus teliti dan konsentrasi.
Nama tanpura berasal dari kata “tana’, mengacu pada frase musik, dan pura, yang berarti “penuh” atau “lengkap”. Musisi Hindustani mendukung istilah ‘tanpura’ sedangkan musisi Carnatic mengatakan ‘tambura’.
Stephen Slawek mencatat bahwa pada akhir abad ke-16, Tanpura itu “sepenuhnya dikembangkan dalam bentuk modern”, dan terlihat dalam lukisan miniatur dari Moghuls.
Pada perkembangannya, munculah Tanpura elektronik, sebuah kotak kecil yang dapat meniru suara tanpura dan sering digunakan dalam pertunjukan musik kontemporer klasik India.