Sumenep, blok-a.com – Tak jelas perkembangan bisnis Apotek Sae Sadaja selaku Koor Bisnis PD Sumekar, membuat Bos Perusahaan Daerah (PD) Sumekar Sumenep geram.
Meski baru memegang salah satu BUMD Sumenep, Bos PD Sumekar gerak cepat melihat sirkulasi bisnisnya terkesan jalan di tempat.
Tanpa ada kabar apapun, dan jauh dari perbincangan publik, tiba-tiba saja kantor yang bergerak di sektor perdagangan obat-obatan tersebut disegel beberapa waktu lalu.
Tentu membuat publik kaget lantaran selama ini tak ada masalah mencuat dengan perusahaan plat merah Sumenep itu.
Sebab belum ada rekomendasi atau proyeksi dari lembaga kontrol pemerintah seperti DPRD Sumenep.
Politisi DPRD Sumenep juga belum membuat rekomendasi yang jelas, apakah BUMD PD Sumekar termasuk koor bisnis Apoteknya ada masalah atau tidak? Untung atau justru rugi? Kalau merugi kenapa tidak ditutup saja misalnya.
Tanpa ada petir, tanpa ada awan hitam, tiba-tiba saja Apotek Sae Sadaja itu disegel.
Salah seorang pentolan aktivis Sumenep Bagus Junaedi ikut bersuara lantang.
Pemerintah sejatinya membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar ada pendapatan dari sektor usaha yang dikelola oleh pemerintah. Sehingga dapat menopang bergerakmya roda pemerintahan.
“Kami tahu sepak terjang Bos PD Sumekar yang baru. Dia tidak segan-segan ambil tindakan tegas jika ada hal yang menghambat efektivitas perusahaan bergerak maju. Hanya saja, kami belum tahu alasan kuat apa kok sampai apotek itu ditutup? Merugi, wanprestasi atau apa?” Tanya Edi, sapaan akrabnya Ketua Aliansi Sumenep Bangkit kepada wartawan Blok-a.com, Selasa (18/7/2023).
Menyikapi penutupan apotek itu, Direktur PD Sumekar Sumenep Hendri Kurniawan belum memberikan keterangan kepada blok-a.com saat dikonfirmasi melalui saluran teleponnya.
“Kalau kamu penasaran, ke Kantor saja, biar tak jelasin detailnya. Maaf saya lagi sibuk,” terang Hendri. (ado/gim)