Blitar, blok-a.com – Kejuruan Provinsi Esport Indonesia (Kejurprov ESI) Jawa Timur 2023 akan diselenggarakan di Kota Blitar. Kegiatan tersebut, rencananya akan digelar dalam area Blitar Djadoel pada 17 hingga 22 Juni 2023 mendatang.
Kejurprov ESI ini akan diikuti oleh 38 perwakilan Kota dan Kabupaten seluruh Jawa Timur. Ada 5 cabang olahraga Esport yang akan dipertandingkan dalam Kejurprov ESI 2023 ini.
5 cabang olahraga yang akan dipertandingkan yakni, Mobile Legend Bang-Bang, Free Fire (FF), Player Unkow’s Bittle Ground (PUBG) Mobile, League Of Leagend (LOL), dan E-Football PES2023.
Ketua ESI Kota Blitar, Suwanda Ibnu Abraham mengatakan, telah mempersiapkan atletnya sematang mungkin. Proses seleksi terbuka atlet Esport pun telah dilakukan jauh-jauh hari melaui uji coba tanding dan pematangan strategi.
Baca Juga: ESI Kota Blitar Buka Pendaftaran Atlet Porprov Jatim 2023, Ini Targetnya
“Sebagai tuan rumah, ESI Kota Blitar menargetkan 5 medali dari masing-masing cabang yang dilombakan,” kata Suwanda Ibnu Abraham, Selasa (06/06/2023).
Ibnu Abraham menjelaskan, Kejurprov ESI ini diselenggarakan di area Blitar Djadoel, diharapkan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Kami harapkan kegiatan ini bisa menjadi ajang promosi mengenai cabang olahraga Esport, karena Blitar Djadoel itu banyak dikunjungi orang. Dengan demikian diharapkan lebih banyak orang yang mengenal tentang Esport,” jelasnya.
Ditambahkannya, dengan banyaknya orang mengenal Esport, bisa menghilangkan kesan negatif tentang Esport.
“Esport saat ini sudah menjadi olah raga dan industrinya juga sudah jelas,” imbuhnya.
Lebih lanjut Abraham menandaskan, di Bumi Bung Karno sendiri, Esport tengah digandrungi oleh kalangan milenial.
“Hal itu terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftar saat acara seleksi Kejurprov yang digelar oleh ESI Kota Blitar,” tandasnya.
Total ada 300 anak muda yang mendaftar untuk seleksi Kejurprov ESI Kota Blitar. Hal ini menjadi angin segar bagi pengurus Esport Indonesia Kota Blitar untuk terus mencari bibit muda berkualitas.
“Selain mencari bibit atlet, kami juga fokus mematangkan mental atlet, serta etikanya. Karena selama ini mereka (para atlet) masih kurang pembinaan soal etika ketika bertanding seperti tidak boleh naikin kaki, dan sebagainya” pungkasnya. (jar/lio)