blok-a.com – Berikut adalah rekomendasi candi yang bisa dijadikan tempat untuk dikunjungi di Malang pada liburan akhir pekan panjang 2023.
Malang memiliki berbagai macam destinasi wisata yang menarik, termasuk wisata sejarah berupa candi.
Selain taman rekreasi, pegunungan, agrowisata, dan tempat-tempat bersejarah, Malang juga memiliki candi-candi yang layak dikunjungi saat liburan panjang akhir pekan 2023.
Keberadaan candi-candi di Malang merupakan bukti dari kejayaan masa kerajaan. Secara umum, candi-candi di Malang didominasi oleh peninggalan Kerajaan Singosari dan Majapahit.
Berikut adalah beberapa candi di Malang yang menarik untuk dikunjungi saat liburan panjang akhir pekan 2023:
Candi Singosari atau Singasari
Terletak di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, candi ini juga dikenal dengan sebutan Candi Cungkup atau Candi Menara. Pada masanya, Candi Singosari merupakan candi tertinggi.
Beberapa candi di Jawa Timur, terutama yang berada di sekitar Kota Malang, memiliki kaitan sejarah yang erat dengan Kerajaan Singosari. Tempat wisata Candi Singosari terletak di tengah halaman.
Candi ini memiliki tubuh yang berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 meter, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi. Pada pandangan pertama, bangunan Candi Singosari terlihat seperti dua susunan, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi yang menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisinya.
Candi Kidal
Terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, sekitar 20 km sebelah timur Kota Malang.
Candi ini memiliki relief Garudeya yang diyakini menjadi inspirasi untuk pemilihan Lambang Negara Garuda Pancasila.
Relief tersebut menceritakan aksi heroik Sang Garuda dalam membebaskan ibundanya dari perbudakan yang dilakukan oleh ibu tirinya, yang juga merupakan ibu dari para naga.
Sang Garuda berhasil membawa air kehidupan bernama “Tirta Amerta” sebagai syarat pembebasan ibundanya.
Candi Songgoriti atau Sanggariti
Candi Songgoriti terletak di Kota Batu. Candi ini berdekatan dengan sumber air panas yang menjadi tujuan favorit di Malang dan Batu.
Songgoriti adalah candi tertua di Jawa Timur yang tanggal pembangunannya belum diketahui secara pasti. Candi ini diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Mpu Sindok, sekitar abad ke-9 sampai ke-10 Masehi.
Menurut cerita rakyat setempat, lokasi candi ini dulunya adalah kawah dari gunung berapi yang mengeluarkan air panas. Kemudian, Mpu Supo datang dan membangun candi di atas kawah tersebut sehingga airnya tidak mengalir ke mana-mana.
Di Candi Songgoriti terdapat relung atau cekungan pada tubuh candi yang digunakan sebagai tempat berdirinya arca.
Candi Jago
Candi Jago terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Saat ini, Candi Jago masih berupa reruntuhan yang belum dipugar.
Bangunan candi secara keseluruhan memiliki bentuk segi empat dengan luas 23 x 14 meter. Candi Jago dipenuhi dengan panel-panel relief yang terpahat rapi mulai dari kaki hingga dinding ruangan teratas.
Candi ini menghadap ke barat dan berdiri di atas batur setinggi sekitar 1 meter. Kaki candi terdiri dari tiga teras bertingkat, dengan teras yang semakin ke atas semakin mengecil. Pada lantai pertama dan kedua terdapat selasar yang dapat digunakan untuk mengelilingi candi.
Candi Badut
Candi Badut terletak di kawasan Tidar, bagian barat kota Malang. Candi Badut diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu pada masa pembangunan candi-candi lain di Jawa Timur.
Candi ini termasuk candi tertua di Jawa Timur. Nama “Badut” diduga berasal dari bahasa Sanskerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.
Para ahli menyatakan bahwa Candi Badut merupakan peralihan gaya bangunan Klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Candi ini juga memiliki kemiripan dalam bentuk dan reliefnya dengan Candi Dieng di Jawa Tengah.
Candi Jawar
Candi Jawar juga dikenal sebagai Candi Samudro. Candi ini terletak di Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading. Lokasi candi dikelilingi oleh pemandangan pepohonan yang khas di daerah pegunungan.
Menurut cerita, pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, sering mengunjungi Candi Jawar yang dekat dengan Gunung Semeru untuk menghadap kepada Sang Pencipta.
Candi ini ditemukan sekitar tahun 1982-1983 dalam keadaan terkubur di dalam tanah. Saat ini, Candi Jawar digunakan oleh sekitar 74 keluarga Hindu di Kecamatan Ampel Gading sebagai pura untuk beribadah. (bob)