Kota Malang, blok-a.com – Kawasan savana Gunung Bromo kini nampak hijau kembali setelah sempat hangus akibat dilanda kebakaran hebat beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Hendra mengatakan, vegetasi berupa rumput dan pakis telah mulai tumbuh di sebagian besar area tersebut.
Namun, bekas kebakaran masih terlihat di beberapa titik, seperti di Blok Bantengan.
TNBTS berencana melakukan penanaman pohon di area tersebut dalam waktu dekat, setelah persiapan seperti pengumpulan bibit pohon endemik selesai dilakukan.
Sejak 19 September 2023, TNBTS telah membuka kembali wisata Gunung Bromo. Kunjungan wisatawan pun mulai pulih, dengan jumlah pengunjung mencapai 80-90% dari kuota harian sebanyak 2.700 orang.
“Terkait kunjungan ke kawasan Bromo, sudah mulai banyak. Kurang lebih 80-90 persen dari total kuota,” ujarnya dilansir Antara, Minggu (15/10/2023).
Sebelumnya, kawasan Bromo sempat ditutup pada 6-18 September 2023 akibat kebakaran hutan dan lahan seluas 989 hektare.
Menurut Hendra, kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 8,3 miliar, termasuk biaya pemadaman darat sebesar Rp 216 juta, kerugian akibat hilangnya habitat sebesar Rp 3,26 miliar, dan kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi sebesar Rp 4,87 miliar.
Pada tanggal 6 September 2023, kebakaran hebat mengguncang kawasan Gunung Bromo yang disebabkan oleh tindakan beberapa pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk keperluan pemotretan pre wedding.
Kejadian ini menyebabkan kerusakan yang signifikan, dan sejak saat itu, akses wisata ke kawasan Gunung Bromo ditutup total.
Tersangka Kebakaran
Dalam penanganan kasus kebakaran Gunung Bromo ini, pihak kepolisian telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana, asal Kabupaten Lumajang, sebagai tersangka utama.
Andrie adalah manajer atau penanggung jawab dari sebuah perusahaan Wedding Organizer yang telah disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan tersebut.
Selain Andrie, lima orang lainnya masih dalam status saksi dalam kasus ini. Mereka termasuk pasangan calon pengantin, Hendra Purnama (39), asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, dan Pratiwi Mandala Putri (26), warga Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Selain itu, ada juga MGG (38), kru prewedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, ET (27), kru prewedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, dan ARVD (34), juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Kasus kebakaran ini telah kini telah diambil alih dan ditangani langsung oleh Polda Jawa Timur. (lio)