Kota Malang, blok-a.com – 11 pemain lokal asli Malang milik Arema FC dinilai tidak aman.
Meskipun sudah dikontrak atau belum, 11 pemain asli Malang Arema FC itu statusnya tidak aman.
Sewaktu-waktu, jika performanya tidak pas dengan keinginan pelatih Arema FC, pemain-pemain asli Malang itu bisa didepak.
Hal itu dikatakan asisten pelatih Arema FC, Joko Susilo. 11 pemain asli Malang Arema FC itu berstatus tidak aman.
“Mereka tidak aman semua. Selalu kami sampaikan bahwa mereka belum aman semua meski statusnya sudah dikontrak atau belum,” tuturnya Senin (29/5/2023).
Adapun nama-nama 11 pemain itu. Ada nama pemain beteran seperti Dendi Santoso, dan Jhon Alfarizi.
Sisanya adalah kiper Teguh Amirudin, striket Dedik Setiawan, Kushdya Hari Yudo. Selain itu ada nama pemain muda Achmad Figo.
Sisanya adalah Tito Hamzah, Gufroni Al Ma’Ruf, Jayus Hariono, Dicky Agung Setiawan, dan Bayu Aji.
Getuk menjelaskan, status tidak aman itu artinya 11 pemain itu bisa diselesaikan masa kontraknya ataupun dipinjamkan, jika performa mereka tidak memenuhi kriteria tim Arema FC.
“Sudah kami berlakukan begitu. Jadi tidak bisa sekarang, masuk, satu tahun menunggu, itu tidak bisa. Tidak aman sewaktu-waktu dia tidak memenuhi kriteria kita masanya ya selesai. Bisa lepas, malam ini atau besok ya bisa lepas,” ujarnya.
Saat ini Arema FC sedang berupaya untuk memperbaiki performa setiap pemain. Latihan fisik di Pantai Ngantep di selatan Kabupaten Malang dilakukan sejak Jumat (27/5/2023) lalu.
Para pemain di latihan fisik itu diminta untuk mengeluarkan tenaga ekstra di medan pantai yang cukup berat.
Setelah latihan fisik itu Gethuk berharap para pemainnya mencapai kondisi yang ideal saat bertanding di liga 1 musim 2023/2024 pada 1 Juli 2023 mendatang.
“Tentu kami berusaha untuk membangun fisik yang ideal sebelum kompetisi,” tutupnya.