Kota Malang, blok-a.com – Aremania munculkan gerakan baru untuk usut tuntas Tragedi Kanjuruhan untuk meraih keadilan.
Gerakan itu adalah berhenti mengikuti atau unfollow akun Twitter Arema FC @AremafcOfficial.
Salah satu Aremania dari wilayah Barat Malang, Udin sepakat dengan gerakan ini.
Gerakan ini disebutnya untuk menyadarkan manajemen Arema FC. Menurutnya manajemen Arema FC selama ini cenderung mengabaikan proses hukum Tragedi Kanjuruhan. Padahal ada 135 korban meninggal di malam kelam saat mendukung Arema FC melawan Persebaya 1 Oktober 2022 lalu.
“Soalnya sampai sekarang belum ada tindak lanjut terutama bantuan hukum untuk mendampingi teman-teman Aremania untuk mengusut tragedi ini,” ujarnya.
Udin menilai gerakan unfollow ini juga membuktikan puncak kekecewaan Aremania terhadap manajemen Arema FC.
“Jadi lebih kepada kekecewaan terhadap tim kebanggan yang kita banggakan. Ternyata dalam situasi ini mereka seolah lepas tangan,” ujarnya.
Selain gerakan unfollow itu, Aremania hingga saat ini menuntut keadilan bagi korban jiwa dan korban luka Tragedi Kanjuruhan.
Berbagai cara dilakukan seperti mengirim surat ke Presiden RI Joko Widodo, hingga melakukan berbagai aksi di jalan untuk menuntut penambahan tersangka dan pasal pembunuhan.
Dia ingin upaya Aremania itu juga diikuti manajemen Arema FC. Manajemen Arema FC memang sudah melakukan santunan. Tapi pendampingan hukum juga perlu dilakukan.
“Yang kami butuhkan bukan hanya itu, karena sebesar apapun santunvn tidak akan bisa menghidupkan saudara kami 135 nyawa Aremania,” ujarnya.
Udin pun sedih melihat Arema FC yang seolah tak peduli dengan upaya Aremania untuk menuntut keadilan.
Buktinya, Arema FC sudah mulai latihan. Pemain sudah mempersiapkan diri mengikuti lanjutan Liga 1.
“Marilah bersama-bersaca kita kawal kasus ini sampai tuntas. Mengawal dengan sungguh-sungguh dari bantuan hukum dan lainnha. Insyallah kalau memang manajemen mau turun juga di jalur hukum. Saya yakin dengan kerelaan Aremania mereka akan kembali,” kata dia. (bob)