Blok-A.com – Arca Dwarapala terbesar di Indonesia ternyata berada di Malang. Arca ini diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Singosari. Letaknya di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Arca di sini jumlahnya sepasang dengan ketinggian masing-masing 3,7 meter, tebalnya 1,98 meter dan lebarnya 2,25 meter.
Dwarapala dikenal sebagai patung penjaga gerbang atau pintu yang ditemukan di Indonesia, bahkan sampai saat ini. Dwarapala digambarkan dengan sosok raksasa dengan tampilan seram yang memegang gada.
Kedua arca Dwarapala itu ditemukan Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-19. Kala itu, separuh badan kedua arca terkubur.
Saat ini, arca Dwarapala yang berada di utara menghadap ke timur. Sedangkan pasangannya di selatan telah berganti posisi menjadi menghadap utara. Menurut keterangan di situs Kemendikbud, perubahan posisi itu disinyalir terjadi akibat proses evakuasi arca ketika tertimbun.
Arca Dwarapala di Singosari ini memiliki ciri khas tertentu. Arca itu meskipun terlihat menakutkan tapi tetap menunjukkan unsur keindahan.
Hal itu terlihat dari penggambaran arca yang natural dengan detail tubuh menyerupai manusia yang menjadi ciri khas seni Kerajaan Singasari. Selain itu, terdapat hiasan berupa kepala tengkorak yang kental dengan unsur Tantrayana, aliran yang dianut raja Singasari.
Di samping itu, kelengkapan arca dan pemahatan yang halus menandakan bahwa kedua arca dibuat oleh pemahat profesional. Maka dapat dipastikan, Dwarapala ini sengaja dibuat untuk kebutuhan kerajaan.
Arca Dwarapala pertama digambarkan duduk dengan kaki kiri ditekuk ke belakang dan kaki kanan ditekuk ke depan. Tangan kanannya memegang gada yang disandarkan pada paha kanan, Kemudian tangan kanannya menunjukkan mudra mengusir, ditandai dengan jari telunjuk dan jari tengah diacungkan serta sisanya ditekuk.
Sementara itu, arca kedua mirip dengan arca pertama, hanya posisi kakinya berlawanan dan tangannya tidak melakukan mudra mengusir tetapi diletakkan di atas lutut.
Arca digambarkan beratribut raya sesuai ketentuannya sebagai Dwarapala. Ia mengenakan tali selempang, kelat bahu, gelang tangan dan gelang kaki dari lilitan ular yang dalam bahasa ikonografi disebut sebagai naga.
Terdapat pula kalung yang berupa untaian tengkorak dan manik-manik yang dirangkai indah mengelilingi leher hingga dada. Ikat dadanya digambarkan berupa rangkaian manik-manik dalam bidang berbentuk segitiga.
Selanjutnya arca hanya mengenakan pakaian berupa kain sebatas perut hingga lutut. Bagian atas kain dipererat dengan ikat pinggang yang terbuat dari tali yang dihias dengan manik-manik berpadu kepala tengkorak. Penggambaran tersebut menguatkan posisinya sebagai arca berlanggam kerajaan.(frd/bob)
Discussion about this post