Akhir 2023, Jatim Target Lahirkan 1000 Santri Digipreneur

Ilustrasi santri Jatim.
Ilustrasi santri Jatim.

Surabaya, blok-a.com – Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertekad melahirkan 1000 santri wirausaha sampai akhir 2023.

Betapa tidak, pembinaan keterampilan digital pada 1000 santri di 357 SMK berbasis pesantren se Jatim digeber.

Hal itu mengingat potensi ekonomi berbasis pesantren di Jatim cukup besar. Sesuai data Kanwil Kemenag Jatim akhir 2022 ada sebanyak 6.729 Ponpes dan 712.374 santri.

Pemprov Jatim menargetkan 1 juta santri wirausaha (santripreneur), 1000 pesantren wirausaha (pesantrenpreneur) hingga 1000 sosiopreneur alumni pesantren hingga akhir 2023.

Target ini merupakan realiasisasi program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Pemprov Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis Ponpes.

Dikonfirmasi soal itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (14/5/2023) mengatakan ada peluang besar untuk mewujudkan sasaran target 1000 santri berwirausaha.

Melalui tiga pilar ekotren OPOP Jatim, Pemprov melakukan percepatan mendongkrak kualitas produk unggulan Ponpes, santri dan alumni.

“Pesantren memiliki posisi strategis. Selain jadi lembaga pendidikan, dan dakwah juga jadi wadah pemberdayaan masyarakat untuk kesejahteraan umat,” tukasnya.

Dia merasa bangga melihat antusiasme santri dan siswa SMK di Ponpes yang ikut kegiatan ini.

Awalnya ditarget 1000 santri, hingga saat ini terdaftar 2030 santri dari 203 SMK di Jatim.

“Jumlah peserta luar biasa, bukan tidak mungkin kita bisa membangun entreprise culture dan entrepreneurship ecosystem dari luar SMK yakni di Ponpes,” ujarnya.

Program entrepreneurship ini disiapkan untuk santri aktif atau alumni bisa merintis bisnis dengan pemanfaatan teknologi digital sesuai bakat dan minat.

“Ketika jadi alumni mereka bisa berwirausaha,” ujar Khofifah.

Kata Khofifah, melalui program ini, santri akan percaya diri dan meningkatkan daya saing secara ekonomi.

Di sisi lain punya kemampuan membangun bisnis lewat teknologi digital. Mampu berkompetisi jika akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Plt Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi merinci pelatihan 1000 santri digipreneur 2023 ini terbagi dalam 7 batch, pada Mei hingga November.

Beberapa narasumber dihadirkan dari Unusa, ITS, Universitas Ciputra Surabaya, IT Telkom Surabaya, PT Lelunvan Amarta Indonesia dan Founder Kawakibi- praktisi UMKM.

Program 1000 santri OPOP Digipreneur 2023 ini, adalah implementasi program OPOP di bidang pilar santripreneur. Di mana tiga pilar itu meliputi, santripreneur, pesantren preneur, dan sosioprenueur.

Sebelumnya, Dindik Jatim juga telah berkolaborasi dengan OPOP sejak 3 tahun lalu, sejak 2021 melalui program Bhakti SMK OPOP.

Di sini SMK-SMK di Jatim dengan kompetensi keahliannya memberikan pelatihan pada santri Ponpes anggota OPOP yang ada di sekitar sekolah. Tiap tahu ada 10 Ponpes dan 10 santri telah dilatih oleh 9 SMK di Jatim.

“Usai dilatih, santri dapat melaksanakan keterampilan dan melengkapi keilmuan di Ponpes dan menularkan kepada santri lain,” terangnya.

Acara Kick Off Program 1000 santri OPOP Digipreneur 2023 digelar secara virtual pada Kamis, 13 Mei 2023 lalu.

Acara dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi.

Sekjen OPOP Jawa Timur, M Ghofirin merasa bangga dan optimis santri masa depan akan mampu jadi penyedia lapangan kerja, bukan hanya jadi pencari kerja.

“Saya yakin Jawa Timur akan semakin makmur oleh kiprah para santri dan alumni Ponpes. Melalui program pelatihan ini insyaallah akan lahir wirausahawan baru di Jawa Timur,” tegas Ghofirin.(kim/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?