5 Fakta Pengusiran Mahasiswi KKN Unram Gegara Sebut Gadis Desa Tak Cantik

mahasiswi unram
Tangkapan layar mahasiswi Unram yang membuat pernyataan kontroversial

Blok-a.com – Belakangan ini warganet dibuat geram dengan pernyataan mahasiswi Universitas Mataram (Unram) yang tengah menjalani kegiatan KKN di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Mahasiswi yang berinisial NWAP itu membuat pernyataan kontroversial dengan menyebutkan bahwa tidak ada wanita cantik di desa Kayangan. Pernyataan itu pun sontak menyulut amarah warga dan mendapat beragam kritikan dari warganet.

Dirangkum Blok-a.com, Selasa (25/7/2023), berikut deretan fakta terkait pernyataan kontroversial yang diutarakan mahasiswi Unram.

1. Berawal dari Unggahan Video

Kejadian ini berawal saat NWAP mengunggah sebuah konten di akun Instagramnya dengan menyebutkan bahwa tidak ada wanita cantik di desa Kayangan.

Dalam pernyataannya, NWAP merasa dikagumi oleh warga lantaran wanita di desa tersebut tak memiliki paras secantik dirinya.

“Kita bikin mie. Belum ada jadi mie kita. Ditelepon sama Pak … Hee adek- adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya,” ujar NWAP dalam video tersebut.

Ucapan mahasiswi berinisial NWAP itu sontak membuat sakit hati warga setempat. Mereka pun mendatangi posko KKN mahasiswa Universitas Mataram di desa Kayangan.

2. Mahasiswi Minta Maaf

Setelah video tersebut viral, NWAP menyadari kesalahannya dan dengan cepat mengunggah video klarifikasi serta meminta maaf atas perbuatannya.

Dia mengakui bahwa ucapannya tidak pantas dan menyadari telah menyinggung perasaan banyak orang, terutama warga desa Kayangan.

“Selamat sore. Saya NWAP dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut,” ujar NWAP dalam unggahan Insta Story @kkn.desakayangan2023.

3.  Tanggapan Kepala Desa

Kepala Desa Kayangan, Edi Kartono kemudian memberikan tanggapan atas video viral tersebut. Tanggapan itu diungkapkan melalui sebuah video yang diunggah akun Instagram @darakendiong02 pada Senin (24/7/2023).

“Terkait video viral tersebut, melalui kesempatan ini saya akan memberikan penjelasan soal situasi dan kondisi di desa Kayangan sampai dengan saat ini,” ungkap Edi Kartono dalam video unggahannya.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa permasalahan tersebut telah terkendali lantaran mahasiswi yang bersangkutan sudah meminta maaf secara langsung kepada warga.

“Sebelumnya, Mahasiswa KKN Unram sudah melakukan klarifikasi melalui media sosial namun warga desa belum merasa puas sehingga mahasiswa KKN atas nama Putri tersebut memberikan klarifikasi langsung kepada warga,” ujar Edi.

4. Mahasiswi Dipulangkan

Setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa beserta jajaran kepolisian, Edi memutuskan untuk memulangkan mahasiswi KKN itu dengan maksud mengamankannya.

“Terkait keberadaan mahasiswi yang dipulangkan itu bukan diusir, tetapi kami dari pemerintah desa Kayangan beserta jajaran kepolisian, meminta orang tua Putri untuk membawanya ke rumah agar bisa dijaga dirumah,” terang Edi.

Kendati demikian, pemulangan tersebut, kata Edi, hanya berlaku untuk NWAP. Sementara mahasiswa KKN yang lain, tetap bisa melanjutkan tugasnya sampai batas waktu yang telah ditentukan.

“Untuk mahasiswa KKN yang lain masih tetap melanjutkan tugas sampai 12 Agustus mendatang, jadi untuk teman-teman yang bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Edi

5. Pihak Kampus Buka Suara

Pihak Universitas Mataram pun turut buka suara atas insiden yang dialami salah satu mahasiswanya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Sukartono mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan perbuatan salah satu mahasiswa KKN yang membuat warga setempat tersinggung.

“Pagi tadi kami sudah mengirim Dr Misbahuddin sebagai Koordinator Kerja Sama dan KKN ke Desa Kayangan untuk bertemu langsung dengan kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat di sana untuk meminta maaf atas nama instansi,” ujar Sukartono dikutip dari Kompas.com.

(hen)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?