23 Saksi Diperiksa Polisi Soal Pengerusakan Jembatan di Bululawang Gegara Sound Horeg

Polres Malang (blok-a/Putu Ayu Pratama S)
Polres Malang (blok-a/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Polres Malang masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus pengerusakan jembatan yang dilakukan oleh sejumlah oknum pada acara karnaval dan parade sound horeng di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang pada awal September lalu.

Akibatnya sebanyak 23 saksi pengerusakan jembatan di Bululawang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Malang.

Kastreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Riski Saputro mengatakan, proses pemeriksaan masih terus bergulir hingga saat ini.

“Masih proses lidik, saksi yang sudah kami mintai keterangan sebanyak 23 saksi,” ujar Wahyu kepada Blok-a.com, Senin (18/9/2023).

Disebutkan Wahyu, dari 23 saksi diantaranya yakni Kepala Desa (Kades) Kasri, dua orang peserta karnaval yang melakukan pengerusakan, empat peserta karnaval serta 13 panitia karnaval.

“Masih ada kemungkinan saksi bertambah,” tambahnya.

Disinggung terkait dengan ditemukannya unsur pidana, pihaknya belum dapat memastikan hal tersebut. Sebab proses penyelidikan masih terus dilakukan pendalaman.

“Kami belum dapat memastikan unsur pidana, karena ini masih didalami,” jelasnya Wahyu.

Sebelumnya, beredar di media sosial (Medsos) sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga melakukan perusakan jembatan lantaran diduga menghalangi jalannya parade sound system.

Peristiwa tersebut viral dan menuai banyak komentar miring usai diunggah oleh akun Tiktok @Pai_C1 pada Selasa (5/9/2023).

Sementara itu, Kades Kasri, Mukhamad Khusaini membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku, sebelumnya tidak tahu menahu adanya pembongkaran jembatan yang dilakukan oleh warga.

Pembongkana jembatan yang menghubungkan antara Dusun Kasri dengan Dusun Renteng itu baru dilaporkan ke pihak desa usai proses pembongkan selesai.

“Kejadian sebenarnya tidak tau, ketika pihak desa semua di finish. Menurut masyarakat lewat tidak bisa, akhirnya dibongkar. Setelah dibongkar mereka baru memberi tau,” ujar Khusaini saat ditemui awakmedia, Rabu (6/9/2023).

Dengan adanya pembongkaran yang disengaja itu, warga setempat mengaku siap mengembalikan jembatan seperti sediakala dengan menggunakan dana swadaya masyarakat.

“Warga sanggup mengembalikan semula, menggunakan sana swadaya. Sekarang sudah mulai dikerjakan oleh masyarakat,” terangnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?