Serba-Serbi Bintang 4 di Pundak Prabowo Subianto

Pelantikan Bintang 4 Prabowo
Prabowo dan Presiden Jokowi duduk berdampingan (dok.detikcom)

Malang, Blok-a.com Prabowo Subianto baru-baru ini kembali menjadi topik perbincangan hangat di kalangan warganet. Lantaran, calon presiden (capres) RI yang dipasangkan dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tersebut baru saja menerima penganugerahan pangkat istimewa jenderal TNI kehormatan. 

Penganugerahan tersebut disampaikan oleh Jokowi pada Rabu (28/2) kemarin. Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur menjadi saksi di hari istimewa bagi Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan RI

Kenaikan pangkat Prabowo ini mulanya diusulkan oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. 

Sebelumnya kenaikan pangkat ini telah diverifikasi melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Menurut Presiden, Prabowo telah berkontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara. 

“Penganugerahan ini sebagai bentuk peneguhan supaya berbakti sepenuhnya kepada rakyat, bangsa, dan Negara. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” ucap Presiden Jokowi dilansir detik.com.

Timbulkan Pro Kontra

Penganugerahan Prabowo ini cukup menyita perhatian masyarakat. Netizen X turut berkomentar atas dilantiknya Prabowo Subianto menjadi seorang jenderal. 

Lebih dari 15.200 tweet dari berita tersebut dirilis, kata kunci yang paling dicari adalah Bintang 4, Prabowo, dan Wiranto. Peran Jokowi untuk kelancaran kemenangan Prabowo di Pemilu 2024 tidak lepas dari perhatian netizen. Jika pada Pemilu 2019 lalu mereka berdua bersaing tapi sekarang mereka berdamai untuk sama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. 

Selain berdiskusi untuk pemerintahan selanjutnya, netizen pun banyak yang membagikan meme lucu mengenai peristiwa bahagia Prabowo tersebut. 

“Ini bintang 4 beneran atau hadiah? Serius nanya,” ucap akun @Mis************ kemudian dibalas oleh akun @lys******

 “Sulit dijelaskan dengan kata-kata, agak laen seh,” ucapnya dengan emoji tertawa.

“Bintang 1, Bintang 2, Bintang 3, Bintang 4 sedang makan jagung,” dari @Tja******

“Terima kasih pak Prabowo atas makan siangnya,” cuitan @zak***** dengan emoji tercengang. 

Selain ucapan selamat, banyak pula yang berkomentar negatif tentang kenaikan pangkat Prabowo Subianto ini. 

Prabowo Subianto. (dok. Kemenhan)
Prabowo Subianto. (dok. Kemenhan)

Rekam Jejak Masa Lalu Terkuak

Prabowo dianggap tidak pantas menerima pangkat ini karena rekam jejak masa lalunya.

Mulai dari pencopotan Prabowo dari posisi Panglima Kostrad serta isu keterlibatannya dalam tragedi Tahun 1998. 

Pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dan Habibie langsung dilantik menjadi Presiden. 

Sehari berlangsung, Habibie meminta Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI untuk mencopot Prabowo dari jabatannya sebagai Panglima KOSTRAD. 

Alasan Habibie mencopot Prabowo adalah karena ia mendengar diam-diam Pasukan Kostrad akan mengepung Jakarta pada saat itu. 

Pada Agustus 1998 sebelum diberhentikan dari dinas militer melalui pengumuman langsung oleh Wiranto berdasarkan pertimbangan DKP, Prabowo kemudian dimutasi menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI. Terakhir, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 1998 yang dikeluarkan oleh Habibie mengenai Pemberhentian Prabowo di mana ditulis bahwa pemberhentiannya “dengan hormat”. 

Prabowo mendapatkan anugerah jenderal bintang 4 (dok: viva)

Penganugerahan Bintang 4 Dianggap Tak Cocok

Made Supriatna, peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute mempertanyakan keabsahan kenaikan pangkat Prabowo Subianto. Tidak cocok rasanya bila seseorang yang dipecat dari militer mendapat penghargaan bintang 4. 

Selain hal itu, ada lagi rekam jejak buruk kembali terkuak akibat peristiwa ini, termasuk keterlibatan Prabowo dalam Tragedi 1998. 

Menurutnya kenaikan pangkat Prabowo ini tidak bisa disamakan bahkan dibandingkan dengan Luhut dan SBY mengingat mereka sama-sama pernah menerima kenaikan pangkat istimewa pula. 

Memang benar jika pemberhentian Prabowo atas perintah Habibie yang merupakan presiden sipil, bisa saja di sipil ditulis diberhentikan dengan hormat. Tapi kita tidak pernah tahu di tubuh Mabes TNI atau militer apakah pemberhentian itu benar-benar dilakukan. 

“Beda banget. Luhut dan SBY juga pernah seperti ini bedanya mereka tidak pernah mempunyai riwayat pemberhentian dan tidak pernah diperiksa oleh DKP (Dewan Kehormatan Perwira),” ujar Made melalui BBC News. 

Dikarenakan pada Tahun 1998 Prabowo diduga melakukan tindakan penculikan dan penahanan para aktivis hingga melanggar norma-norma kemiliteran. Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) mengecam pemberian bintang 4 kepada Prabowo. Mereka menyebut apresiasi atau langkah dari Presiden Jokowi ini adalah “langkah keliru”. 

Keluarga korban pelanggaran HAM 1998 juga menolak kenaikan pangkat Prabowo Subianto karena dianggap melukai perasaan korban hingga mengkhianati Reformasi Tahun 1998. Keluarga korban termasuk didalamnya ada Koalisi Masyarakat Sipil (KMS). Keterlibatan Prabowo dalam pelanggaran HAM berat di masa lalu membuat keluarga korban aktivis 1998 berpikir tindakan Presiden Jokowi ini adalah hal yang keliru. 

Menurut mereka tidak pantas bagi seseorang yang terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat mendapatkan gelar tersebut. Terlibat dalam pengejaran hingga penghilangan para aktivis 1998, Prabowo pernah mengakui hal tersebut sembari meminta maaf pada sebuah acara di Jakarta pada 27 Januari 2024 lalu. 

Menhan Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto.

Disorot Media Asing

Tidak hanya masyarakat dan media dalam negeri yang antusias mengenai peristiwa ini, media asing pun turut menyoroti kenaikan pangkat bintang 4 Prabowo.

Associated Press media asal Amerika serikat itu pun menyinggung bahwa Prabowo pernah terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat. Rabu (28/2/2024) mereka menuliskan bahwa “Prabowo Subianto kemungkinan sebentar lagi akan merayakan kemenangan dan menjadi Presiden. Pria yang memiliki pangkat Letnan Jenderal di KOPASSUS tersebut kabarnya turut andil dalam penyiksaan 22 orang aktivis akibat menentang Presiden Soeharto yang otoriter pada Tahun 1998.”

Rappler, media asal Filipina menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima Prabowo merupakan upaya “pembersihan” citranya akibat rekam jejak masa lalunya yang buruk. 

“Prabowo dan Jokowi nampaknya membuat aliansi, diperkuat dengan majunya anak sulung Presiden Jokowi yang mendampingi Prabowo untuk Pilpres 2024.”, tulis Rappler

Kenaikan pangkat Prabowo ini juga menimbulkan spekulasi lain. Dradjad Wibowo yang merupakan anggota dewan pakar tim kampanye Prabowo-Gibran menilai Presiden Jokowi akan memegang peran penting dalam pemerintahan selanjutnya.

Selain untuk memuluskan transisi pemerintahan, kedekatan Jokowi dan Prabowo ini dianggap untuk memastikan bahwa program peninggalan Jokowi akan tetap dilanjutkan di era pemerintahan Prabowo ke depan. 

Sementara itu, nampaknya Prabowo tidak ingin ambil pusing apa kata orang. Mengenai pangkat baru yang kini berada bintang 4 di pundaknya Prabowo hanya berkomentar singkat 

“Kayaknya berat ya,” ucapnya pada awak media.(mg4/lio)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com

Ikuti juga saluran Whatsapp kami

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?