Kota Malang, blok-A.com – Musisi muda Kota Malang, berikan kritik pedas lewat lagu rap yang dibuatnya, sehari setelah Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022).
Musisi tersebut bernama Muhammad Yusuf Al Qodri atau yang biasa dikenal dengan Aldo. Lewat akun instagramnya @aldoalqodri, Senin (03/10/2022), ia mengunggah sebuah video berdurasi satu menit, menunjukan bela sungkawanya terhadap korban yang jatuh, atas insiden berdarah itu.
Bertajuk Pray For Kanjuruan, lagu hip hop tersebut ia beri judul “Tangis Ibu Arema”. Dari isi liriknya, ia membahas soal lika-liku yang terjadi di tragedi Kanjuruhan. Seperti gas air mata, tangisan ibu, hingga menyindir pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
Saat ditanya blok-A.com, Aldo menjawab bahwa sebagai pekerja seni, hanya lagu itu yang ia bisa buat untuk berbela sungkawa.
“Alasannya karena bentuk turut belasungkawa, sebagai pekerja seni. yang bisa dilakuin ya gitu bentuknya,” ucap Aldo.
Ia pun menjelaskan bahwa proses pembuatan lagu tersebut, hanya membutuhkan satu hari saja.
Dari unggahannya itu, mengundang netizen untuk berkomentar atas karyanya itu.
“Mas aldo terdebest ,” tutur @sagasita_ravil
“Aldoooooo merinding bangetttt, tengkyuu ,”ucap @wichamashita
“MANTAPP,” kata @adindaxbunga
Sebagai informasi, video tersebut mendapatkan 500 views, 9 komentar, hingga 100 likes, dan masih terus bertambah. Untuk kalian yang belum nonton, silahkan cek link dibawah.
Berikut lirik lagu Tangis Ibu Arema – Aldo
Tembak gas air mata ke tribun
Tapi yang berlinang air mata ibu
Di selimuti harap yang masih abu bagaimana nanti ibu hidup
Di senin selasa dan rabu ke rabu
Meski putranya masih belum selesai baca
Tapi tutup buku dan jadi akhir cerita
Tanpa palu terpaku cemas di ruang keluarga
Dan tv tiap channel isinya berita derita
90 menit ditukar selamanya
Dikawal cerita tentang giveaway nyawa
Menunggu kepulangan anak kesayangannya
Tapi ternyata putranya pulang ke akhiratnya
Kota malang sedang malang ditinggal anak mudwanya
Penjajah sekarang bedanya ia berkemeja
Pamit nonton bola tapi pulang bawa duka
pamit cari suka tapi pulang bawa luka
Berhenti bersembunyi dibalik cela dasi
Kau bukan atlet silat kau tak perlu bela diri
Meski sudah cuci tangan tinggal masukkan kekobokan
Kau tak akan pernah bersih dari kegoblokan
(rco)
Discussion about this post