Kota Malang , blok-a.com – Polisi memburu pelaku pengeroyokan yang diduga karena rebutan lahan parkir di sebuah kafe Jalan Kepundung Kota Malang.
Seperti diketahui, korban pengeroyokan itu adalah Bagus Wahyudi (28), penjaga parkir Kopi Jaya warga Jalan Kesatrian dalam K71 RT 01 RW 03 Kelurahan Polehan dan Henny Djoko Prasetyo ( 64 ) pemilik toko jualan rokok warga Jalan Kepudung RT 03 RW 05 Kelurahan Bareng Kecanatan Klojen Kota Malang.
Henny merupakan penjual rokok di Jalan Kepundung dan Bagus Wahyudi penjaga parkir di kafe Jalan Kepundung.
Kapolsekta Klojen Kompol Syabain menjelaskan, sebelum pengeroyokan itu atau satu bulan lalu, polisi sudah mencoba mediasi perebutan lahan parkir di kafe tersebut antara pelaku dan korban atau warga kelurahan Mergan dan Bareng.
“Sebulan lalu sudah kita lakukan mediasi. Kemudian saya hadir sendiri langsung sama babinkamtibmas, polisi RW, ketua RW dan lainnya dan sudah ada kesepakatan antara paguyuban pemuda bareng dan warga mergan,” ujar Kapolsekta Klojen Kompol Syabain kepada awak media , Senin (31/7/2023).
Hasil kesepakatan mediasi itu adalah sepanjang kafe di Jalan Kepundung dikelola pihak Karang Taruna Kelurahan Bareng.
Namun, sebulan kemudian warga Bareng menemukan bahwa parkiran di jalan Kepundung dikelola itu oleh orang luar Bareng.
Akhirnya terjadi konflik dan lalu di mediasi untuk penjaga parkir.
” Kemudian dari paguyuban pemuda Bareng kok orang luar yang jaga kan ini wilayah bareng. Nah awal dari situ sampai tanggal 26 Juni, kita lakukan mediasi untuk bisa dilakukan pembagian atas dan bawah. Bagian mana untuk orang Mergan dan mana untuk warga Bareng,” jelasnya .
“Bahkan sudah ada surat pernyataan, ditanda tangani kedua belah pihak, saya TTD juga, sudah saya pikir aman,” sambung Syabain.
Syabain pun mengira, hasil mediasi itu bakal mendamaikan konflik yang terjadi antara warga. Namun, dia tidak menyangka, kemarin dia mendapat laporan telah terjadi pengeroyokan di sebuah kafe Jalan Kepundung.
Sekelompok orang yang diduga dari Kelurahan Mergan mengeroyok penjaga parkir sekaligus penjual rokok di Jalan Kepundung.
Pengeroyokan diduga gegara rebutan lahan parkir kafe di Kota Malang itu pun, kata Syabain, diduga karena letupan emosi para pelaku tersebut. Sebab, mereka masih tidak terima hasil mediasi yang telah disetujui.
“Sebenarnya polisi RW dan babin sudah sering komunikasi dan patroli dengan mereka juga, cuma ini letupan emosi dari pihak pihak yang mungkin gak terima dengan kesepakatan itu, padahal awal awal dulu kesepakatan sudah saya omongkan jangan ada rasa tidak menerima, kemudian terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tegas Kapoksekta Klojen lagi.
Kronologi pengeroyokan sendiri, kelompok tersebut tiba-tiba memukul penjaga parkir, Bagus hingga babak belur. Bagus pun kabur dan masuk ke rumah Henny.
Sekelompok pemuda itu pun lalu masuk ke rumah Henny. Henny yang waktu itu tidur langsung terbangun dan mencoba melerai. Namun usahanya malah membuahkan bogem dari para pelaku. Henny dianiaya di depan anaknya dan istri-nya hingga bercucuran darah.
“Karena terdesak , bagus langsung masuk rumah Henny yang sedang tidur sedangkan istrinya sedang menonton tv , kemudian Henny ( korban ) terbangun dari tidurnya dan mencoba melerai, nah itu kemudian jadi sasaran penganiayaan oleh para pelaku,” jelasnya .
Kini , pihak Reskrim Polsekta Klojen dan Reskrim Polresta Malang Kota masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang identitasnya sudah diketahui itu.
“Yang jelas kita tidak mentolerir perbuatan pidana tersebut. Jadi kita sesuai arahan pak Kapolres jangan sampai Malang dikacau, segera tindak ,” pesan Syabain. (mg1/bob)