Surabaya, blok-a.com- Sedikitnya ada 8 daerah, kabupaten-kota di Jawa Timur, yang terdapat kasus campak yang terus meningkat.
Penyakit ini sangat mudah menular. Jika ditemukan satu kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya.
Peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.
Jika menemui gejala demam dan ruam atau bintik kemerahan, masyarakat diimbau segera mendatangi puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Namun, campak sangat mudah dicegah dengan imunisasi. Anak-anak harus mendapatkan 3 kali imunisasi campak yaitu saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Erwin Astha menjelaskan Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur.
“Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/ kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi. Hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko,” jelasnya
Ia menambahkan Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan ORI di kabupaten-kota yang membutuhkan.
“Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022.” ujar dokter Erwin.
Dokter Erwin memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan ORI di kabupaten/ kota terdampak.
“Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,” paparnya.
Oleh karenanya, Pemprov Jatim akan berkoordinasi melalui kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus Campak pada anak.
Mendengar itu, Gubermur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak rubela yang telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Beberapa daerah di Jawa Timur yang kasus campaknya meningkat seperti Kota Batu, Kabupaten Bangkalan, Magetan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
Dengan kondisi ini, Gubernur Khofifah meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan untuk bersiap diri dan mengantisipasi agar kasus Campak pada anak bisa diantisipasi dengan penanganan yang terpadu agar penyebarannya tidak meluas.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak pada anak dengan melengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur,” jelasnya di Gedung.
Dalam hal ini kasus Campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR.
Karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap.(kim/lio)
Discussion about this post