Banyuwangi, blok-a.com – Katarak merupakan gangguan pada mata yang membuat pandangan menjadi buram. Katarak umumnya ditemui pada usia lanjut. Pasien kerap mengeluhkan penglihatan terhalang seperti kabut.
Penyakit ini dapat disembuhkan melalui operasi. Saat ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, Banyuwangi, telah memiliki layanan operasi katarak dengan teknik modern, yakni Fakoemulsifikasi.
Teknik Fakoemulsifikasi merupakan metode operasi katarak yang dilakukan dengan sayatan minimal, hanya berukuran 2,2 mm. Berkat metode ini, proses pemulihan pasien bisa lebih cepat.
Fakoemulsifikasi memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan lensa yang berkatarak, yang kemudian diangkat tanpa harus dijahit.
Kelebihan dari metode Fakoemulsifikasi ini di antaranya adalah:
- Sayatan sangat kecil
- Proses cepat
- Tanpa jahitan
- Rasa nyeri berkurang
- Pemulihan lebih cepat
Salah satu ahli mata RSUD Genteng, dr Siswi Hapsari SpM, menjelaskan dengan teknik Fakoemulsifikasi, operasi katarak dapat dilakukan dengan lebih cepat dan nyaman bagi pasien. Bahkan tanpa perlu rawat inap. Teknik ini juga dikenal dengan layanan One Day Care Surgery (ODC).
Dalam metode Fakoemulsifikasi, operasi dilakukan dengan ultrasound yang menghancurkan katarak menjadi serpihan kecil. Kemudian disedot dengan probe seperti pensil.
Operasi ini sangat berbeda dengan operasi katarak konvensional yang membutuhkan sayatan lebar dan harus dijahit. Untuk dapat sembuh, pasien harus menjalani rawat inap hingga beberapa hari.
“Setiap pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan tes laboratorium sebelum operasi. Jika hasilnya memenuhi syarat, pasien dapat dijadwalkan untuk operasi dan pulang di hari yang sama,” tambah dr. Siswi.
RSUD Genteng, lanjutnya, berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Termasuk lewat layanan operasi katarak teknik fakoemulsifikasi ini.
“Bagi masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan, segera konsultasikan ke Poli Mata RSUD Genteng untuk mendapatkan penanganan katarak dengan teknik Fakoemulsifikasi,” tegas dr. Siswi.(kur/lio)