Melejit, Dinkes Sebut Ada 600 Kasus Demam Berdarah di Kota Malang

DBD Serang Belasan Warga Loteng, Satu Orang Meninggal - INSIDELOMBOK

Kota Malang, blok-a.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melejit hingga 600 kasus, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengaku angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Terhitung dari bulan Oktober, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengungkapkan terdapat kurang lebih sekitar 600 kasus.

“Lebih banyak tahun lalu, sampai Oktober kemarin ada hampir 600 kasus DBD,” ungkap Husnul.

Dari 600 kasus tersebut, Husnul menyebutkan didominasi dengan usia 5 tahun hingga 20 tahun yang dapat dikatakan pelajar.

Lebih lanjut, dari data Dinkes kasus DBD tersebar di seluruh Kota Malang namun terbanyak berada di Kecamatan Sukun dan Kecamatan Blimbing.

“Bedanya tidak terlalu banyak, merata ada di Blimbing dan Sukun. Keduanya paling bedanya cuma 10 sampai 20,” tuturnya.

Setiap ditemukan kasus, Dinkes pun langsung bergerak melakukan fogging, hal tersebut dilakukan untuk memotong rantai peningkatan kasus DBD di Kota Malang.

“Jadi begitu ada kasus, teman teman turun untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Itu dilihat di lokusnya ke rumah kanan, kiri, belangan dan depan untuk dilihat angka bebas jentiknya. Mana kala jika angka bebas jentiknya kurang dari 95%, maka ini dikasi yang perlu dilakukan fogging,” ungkapnya.

Dengan melejitnya angka DBD di Kota Malang, Dinkes menghimbau agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan dengan menerapkan hidup sehat.

Tak hanya itu, Dinkes juga menghimbau agar masayarakat lebih aware dengan lingkungan sekitar seperti dengan adanya genangan air dan gantungan gantungan baju yang menjadi sarang nyamuk.

“Penyebab demam berdarah kan sudah pasti, adanya genangan air yang dijadikan perindukan nyamuk. Nah jika genangan ini tidak ada, berarti bibit bibit nyamuknya tidak ada. Maka tinggal nyamuk dewasnya yang ada di gantungan gantungan baju, itu bisa dibersihkan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” pungkasnya.

(ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?