Probolinggo, blok-a.com – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area alun-alun Kota Probolinggo, Selasa (2/5/2023) sore, mendapatkan penolakan dari sejumlah pedagang, hingga berujung ricuh.
Bukan hanya PKL, juru parkir (jukir) liar juga ditertibkan oleh tim gabungan Satpol-PP, TNI dan Polri.
Penertiban itu dilakukan dalam upaya penataan kembali area Alun-Alun Kota Probolinggo. Menyusul dibangunnya Pujasera khusus PKL oleh Pemkot Probolinggo.
Namun rupanya, gedung Pujasera tersebut, utamanya di lantai 2 tidak sesuai yang diharapkan. Para pedagang mengeluh jualannya sepi. Sehingga mereka memilih kembali berjualan di area alun-alun Kota Probolinggo.
Suasana sempat memanas saat penertiban berlangsung. Para PKL dan ormas Pemuda Pancasila terlibat adu mulut dengan Kasatpol PP Pujo Satrio, bahkan beberapa kali Kasatpol PP ini ditantang duel oleh salah satu pedagang.
Para PKL tersebut menuntut jika mereka ditertibkan, maka semua tempat yang berjualan di area luar alun-alun juga ditertibkan.
Munadi selaku ketua paguyuban PKL menuntut adanya mediasi antar PKL dan Wali Kota Probolinggo. Ia juga meminta Wali Kota memeriksa bangunan Pujasera yang dirasa kurang aman dan nyaman bagi PKL.
“Bukannya kita tidak mematuhi aturan pemerintah, tapi kita meminta solusi jika PKL dipaksa berjualan di lantai dua pujasera kita tetap keberatan. Karena sudah banyak PKL yang mengeluh karena sepi pembeli,” ujarnya.
Munadi meminta penertiban itu tidak tebang pilih. Karena menurutnya banyak bangunan di area depan masjid agung Alun-Alun yang juga menyalahi aturan.
“Intinya kita meminta komitmen pemerintah terlebih dahulu. Kalau mau ditertibkan ya tertibkan semuanya. Dan yang terlebih penting lagi coba cek bangunan pujasera itu, aman nggak bagi PKL dan pembeli coba kalau hujan kesitu tangganya licin banyak PKL jatuh saat menuruni tangga,” imbuhnya.
Sementara, Kasatpol PP Kota Probolinggo Pujo Satrio mengatakan, penertiban itu dilakukan dalam rangka penataan PKL kawasan alun-alun.
“Pemerintah kota Probolinggo sudah menyiapkan bangunan pujasera yang diperuntukkan untuk para PKL, namun masih banyak PKL yang berjualan diarea luar alun-alun. Maka dari itu Satpol-PP bersama TNI dan Polri menggelar razia gabungan. Sebelumnya kita sudah peringati kepada PKL baik secara lisan, sampai banner peringatan,” pungkasnya.
Panatauan blok-a.com, razia gabungan itu berlangsung alot. Pihak PKL tetap bersikukuh tidak mau ditertibkan.
Alhasil, PKL akan dimediasi dengan Wali Kota Probolinggo yang rencananya akan digelar tanggal 4 Mei 2023 nanti.(nos/lio)