blok-a.com – Tersedianya jalan tol menjadikan jalur favorit untuk bepergian keluar kota. Dengan jalan yang mulus serta bebas hambatan menjadikan para pengemudi menjadi lebih nekat memacu kendaraanya. Hal inilah yang menjadi faktor seringnya terjadi kecelakaan di ruas tol, khususnya di ruas tol Pandaan-Malang.
Tol ini baru beroperasi bulan Mei 2019 dengan panjang total 38,48 Km, namun sampai bulan September 2021 sudah terdapat 37 kecelakaan yang terjadi. Mengakibatkan 10 korban meninggal dunia, 22 korban luka berat, serta 32 korban luka ringan.
General Manager PT Jasa Marga Pandaan–Malang Indrawan Agustono mengingatkan, penyebab kecelakaan di ruas jalan tol ini kebanyakan karena faktor pengendara atau human error. Baik sopir mengantuk maupun lalai dalam mengemudi, yang paling menonjol adalah kendaraan melebihi kecepatan maksimum.
Bahkan dalam 2 hari tepatnya tgl 28 dan 29 Agustus 2023, telah terjadi 2 kecelakaan di ruas tol yang sama. Laka yang pertama pada KM 81/800, Senin (28/8/2023). Peristiwa kecelakaan di tol Pandaan-Malang itu melibatkan satu mobil, yakni Daihatsu Xenia.
Kecelakaan itu berawal dari Mobil itu mengambil lajur kiri atau di sisi lambat, tiba-tiba dari bahu jalan terdapat mobil yang sedang menyalip mobil Daihatsu Xenia itu. Pengemudi yang kaget langsung banting setir ke kanan. Dari kejadian ini menyebabkan mobil Daihatsu Xenia langsung terbalik, hingga menyebabkan 3 orang luka-luka.
Penggunaan bahu jalan sebagai jalur untuk menyalip memang sudah dilarang, karena bahu jalan hanya diperuntukkan untuk keadaan darurat saja. Penyalahgunaan jalur ini lah yang menjadi faktor laka terjadi.
Penggunaan bahu jalan dalam jalan tol seringkali dianggap hal biasa oleh para pengemudi. Padahal penggunaan bahu jalan sebagai jalur untuk menyalip banyak menelan korban jiwa.
Untuk laka yang kedua terjadi di kilometer 85.400A, pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 08.15 WIB. Kejadian bermula saat minibus Toyota Hiace berjalan dari arah utara menuju selatan, dengan kecepatan tinggi di lajur kanan.
Di depannya berjalan Truk Isuzu NKR66 yang berjalan dari lajur kiri kemudian hendak mendahului dari sebelah kanan kendaraan Truk Gandeng yang di depannya. Karena jarak sudah dekat mengakibatkan minibus tidak sempat menghindar truk Isuzu NKR66 hingga menabrak bagian belakang truk ini. Mengakibatkan 2 korban meninggal serta 6 korban luka-luka.
Berdasarkan dua laka yang terjadi dapat dilihat penyebabnya karena human error atau kesalahan pengemudi. Hal ini sejalan dengan pernyataan General Manager Pt Jasa Marga Pandaan–Malang, tentang penyebab kejadian laka yang sering terjadi di ruas tol ini.
Justru kesalahan teknis seperti rem blong, pecah ban, hingga jalan yang bermasalah. Jarang menjadi faktor kecelakaan di ruas tol Pandaan-Malang ini.
Jalan yang mulus serta medan yang berkelok dan naik turun serta pemandangan yang indah, seringkali membuat pengendara terlena. Mereka memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, tanpa memperdulikan limit kecepatan di tol serta penggunaan bahu jalan.
Untuk pengemudi yang mengalami masalah hingga musibah sepanjang ruas tol ini, bisa meminta bantuan ke PJR yang melintas. Bisa juga menghubungi Call Center Jasa Marga di 14080, agar pihak Jasa Marga bisa segera memberi bantuan.(mg4)