Benang, Kopi, hingga Kripik Singkong Senilai Rp282 M dari Jatim Diekspor ke 5 Negara

Gubernur Jatim KIP saat melepas bahan komoditi Jatim yang diekspor ke lima negara. Di Grand City, Surabaya. (Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim KIP saat melepas bahan komoditi Jatim yang diekspor ke lima negara. Di Grand City, Surabaya. (Pemprov Jatim)

Surabaya, blok-a.com- Produk ekspor Jatim senilai USD 18,80 juta atau sekitar Rp 282 miliar dilepas menuju lima negara yakni Amerika Serikat, Taiwan, Italia, Spanyol dan Malaysia, Selasa (30/5/2023).

Data media ini di periode Januari-April 2023, Provinsi Jatim urutan ketiga dalam kontribusi dan capaian kinerja ekspor nasional sebesar 8,98 persen.

Nilai ekspor Jawa Timur pada periode Januari – April 2023 mencapai USD 6,56 miliar, didominasi non migas sebesar USD 6,28 miliar.

Dalam pelepasan ekspor kali ini dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di sela acara International Trade Festival di Grand City, Surabaya, Selasa (30/5/2023).

Secara rinci, ekspor tersebut berasal dari PT. Smoore Technology Indonesia Komoditi Vuse Alto Pod Ton dengan kuantitas sebanyak 16,38 ton senilai USD 18,30 juta dengan tujuan Amerika Serikat.

Selanjutnya, PT. Asal Jaya dengan komoditi Kopi Robusta sebanyak 20 Ton senilai USD 150 ribu tujuan Taiwan, PT. Panca Mitra Multi Perdana dengan Komoditi Udang Beku sebanyak 15,24 Ton senilai USD 126,23 ribu tujuan Amerika Serikat.

Selanjutnya, ekspor juga berasal dari PT. Mitra Saruta Indonesia dengan komoditi Benang Warna Recycled sebanyak 90 Ton senilai USD 107,45 ribu tujuan Italia, dan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia dengan komoditi Alas Kaki sebanyak 12,5 Ton senilai USD 99,93 ribu tujuan Spanyol.

Terakhir, ekspor berasal dari PT. Indo Rasa Utama dengan komoditi Keripik Singkong sebanyak 8,5 Ton senilai USD 21,35 ribu tujuan Malaysia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengatakan ekspor ini merupakan bukti bahwa perekonomian di Jawa Timur terus tumbuh dan semakin bangkit.

“Melalui pelepasan ekspor ini sesungguhnya juga menjadi pemantik semangat agar pelaku usaha kita yakin bahwa ekspor itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja,” imbuhnya.

Perluasan pasar di dunia membutuhkan sinergitas dengan Dunia Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (Dudika). Ketika dudika menyambut baik, maka aktivitas ekspor Jatim ke depan lebih singkat dan produktif.

“Begitu pula dengan impor. Kalau yang diimpor itu adalah raw material untuk produk-produk industri olahan kita maka manfaatnya menjadi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya.

Melalui pertumbuhan ekonomi inklusif ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka pengangguran terbuka, dan menurunkan angka kemiskinan di Jatim.

Turut hadir pada pelepasan ekspor tersebut, Anggota Dewan Direktur LPEI Kasan, Direktur PT. Smoore Technology Indonesia, Dirut BPD Jawa Timur, Dirut Bank Jatim, dan para Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.(kim/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?