Sepi Kampung Warna-Warni Jodipan

Kampung Warna-Warni Jodipan
Kampung Warna-Warni Jodipan

Kota Malang, Blok-a.com – Warga Kampung Warna Jodipan (KWJ) kini harus menggigit jari. Usai wabah corona melanda, mereka harus kehilangan banyak pengunjung. Jumlah pengunjung menukik tajam dan ekonomi tidak kunjung pulih. Melihat perkembangan pesat Kampung Kayutangan Heritage, warga merasa jadi bak anak tiri. Pasalnya, tidak ada kunjungan sama sekali dari pihak Pemerintahan Kota (pemkot) Malang dan dinas terkait.

“Terakhir pemkot ke sini ya waktu peresmian jembatan itu aja Abah Anton,” beber salah satu pengurus KWJ, Ana.

Sebelumnya, KWJ menjadi destinasi yang ramai dikunjungi. Tiket terjual hingga ribuan bahkan pendapatan warga meningkat tajam. Belasan bis berisikan rombongan bisa datang tiap minggu begitu juga dengan ratusan turis. Bahkan, Ana bercerita bahwa mereka bisa menjemput turis hingga di Stasiun Kota Malang saking melimpahnya jumlah kunjung.

Kini, KWJ yang diusung oleh Universitas Muhammadiyah Malang itu sepi bukan kepalang. Hanya beberapa turis luar negeri saja yang datang itu pun rata-rata hanya 10 hingga 12 orang sehari.

Di sisi lain, Wakil Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) KWJ Kota Malang Su’udi menyebut memang kampungnya sedang dilanda sepi. Bangkit dari pandemi tak semudah itu. Bahkan, pihaknya kesulitan mengecat ulang kampung. Seharusnya, kampung di cat dua hingga tiga kali dalam setahun. Namun kini mereka hanya bisa mengecat satu tahun sekali.

“Sepi sekarang. Kami kan mengelola menggunakan dana sendiri, dana olahan wisata ya pemasukannya untuk ngecat. Ini sedang sepi ya jadi cuma bisa sekali setahun,” ujar lelaki berkulit sawo matang ini.

Lelaki yang merangkap menjadi Ketua RT 9 RW 2 Kelurahan Jodipan ini menyebut bahwa terakhir sentuhan tangan terakhir dari Pemkot hanya pengeprasan lahan. Ya, itu pun kala masih di bawah pemerintahan walikota sebelumnya. Pengeprasan itu dilakukan untuk menaikkan beberapa bangunan untuk menghindari banjir. Su’udi menyebut pihaknya dan para warga sempat dijanjikan akan dipindahkan untuk menghindari banjir.

“Tapi ya wacana ya, namanya wacana ya nggak jadi,” kelakarnya. (mg2/bob)