Semut Alas, Kedai Buku Dapat Gratis Kopi Untuk Pengunjungnya

Kota Malang, blok-A.com – Kedai Buku Semut Alas merupakan sebuah kedai yang menjual buku alternatif tentang sejarah, politik, filsafat, sosial dan lain lain. Lokasinya pas sebelah kanan Bank Mandiri, Jalan Raya Tlogomas No.18 Lowokwaru, Kota Malang.

Hendro Prasetyo, seorang alumni Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2007, mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan sekaligus mendirikan sebuah kedai penyedia buku-buku mahasiswa ilmu sosial dan politik.

Ia adalah penggemar literasi. Terinspirasi dari perkumpulan campingnya, Semut Alas dipakai menjadi nama kedainya.

Salah satu penjaga toko, Awi (25) juga merupakan teman fakultas Hendro saat masi duduk di bangku kuliah. Ia pun menjelaskan motif dibalik Kedai Buku Semut Alas.

“Awalnya karena penggemar literasi, terus pengalaman di kuliah kan rata rata orang giat dalam membaca dan juga pengen dapat akses buat bacaan. Dulu waktu punya uang, mau beli buku alternatif susah, karena penerbit mayor jarang menyediakan. Kepikiran buat kedai, yang notabenenya berisi buku-buku alternatif ilmu sosial dan politik. Jadi dari situlah, kedai ini bisa berdiri,” ucap Awi pada Minggu (14/08/2022).

Awi menuturkan bahwa kedainya bekerja sama dengan penerbit untuk stok buku baru. Untuk yang bekas, jaringannya dengan sesama pedagang buku.

“Kalo stok bukunya ada 2, satu kerja sama dengan penerbit buku buku segel. Kedua, buku2 bekas dan langka , jaringannya sesama pedagang buku. Kita juga jual bukunya di online ya, seperti instagram ,shopee, tokopedia,” tutur Awi.

Awi pun menuturkan bahwa di Kedai Buku Semut Alas tidak hanya sebagai penjual buku, tapi juga sebagai wadah literasi masyarakat sekitar seperti dosen,mahasiwa untuk sharing bersama. Tak jarang juga, setiap yang nongkrong disana, pasti disediakan kopi.

“Jadi mas rata rata yang mengunjungi disini ada dosen, mahasiswa, dan lain lain. Kampusnya seperti UMM, Unitri ,Unisma UB, untuk sekedar membeli buku ataupun nongkrong disini. Yang menarik, selalu kita sediakan kopi mas,” ucap Awi.

Ia berharap bahwa kedainya bisa terus panjang dan ingin meningkatkan penggiat baca di indonesia.

“Harapannya banyak kesadaran yang muncul terkait literasi. Budaya membaca, menulis dan berdiskusi semoga bisa terus panjang, karena kan kita penggiat buku juga membutuhkan itu,” tutup Awi. (mg1/bob)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com dan saluran Whatsapp Blok-a.com

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?